Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima laporan terkait beberapa kasus dimana kualitas beras dirasakan kurang memuaskan oleh masyarakat. Penyaluran BSB melibatkan sejumlah instansi berdasarkan penugasan yang sudah ditentukan.
"Saya sudah mendapatkan laporan soal itu. Memang ada beberapa kasus dimana kualitas beras kurang baik. Tapi itu volumenya kecil, dibandingkan dengan total beras yang kualitasnya baik. Kalau pun ada yang rusak misalnya, langsung diganti dengan yang baru," kata Mensos Risma.
Untuk BSB 10 kg, Kemensos berperan menyerahkan data penerima bantuan kepada Kementerian Keuangan. Sementara beras dan penyalurannya oleh Perum Bulog.
Untuk BSB 5 kg, distribusi menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui dinas sosial.
Dinas sosial juga berwenang untuk langsung meminta ganti kepada penyedia, bila kualitas beras kurang memuaskan.
Sementara itu, beberapa RW yang ada di kelurahan Angke mengaku mendapatkan beras yang tidak layak konsumsi. Hal ini diungkapkan oleh Camat Tambora, Jakarta Barat, Bambang Sutarna. Menurutnya ada 20-an warga yang memberikan laporan terkait beras berkutu.
Salah seorang warga, Weli (64), warga RW 03 mengatakan dirinya mendapat beras yang dipenuhi oleh kutu dan berwarna kuning.
Agar bisa digunakan beras harus dijemur agar lebih bersih, dan kemudian dipilih terus dioplos dengan beras yang bagus.
Bambang berharap warganya mendapatkan penggantian beras yang layak dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Mudah-mudahan bisa diganti. Harapan kami seperti itu," kata Bambang
Bambang sendiri tidak bisa ikut campur dalam membantu warga mendapatkan ganti rugi beras lantaran hal tersebut bukan ranahnya.(chm/ant)
Load more