Satu Bulan Lebih Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Tidak Bisa Temukan Kacab Bank yang Mau Diajak Main Kotor soal Rekening Dormant, Akhirnya Mereka Pilih secara Random
- Rika Pangesti/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Baru terungkap, ternyata pelaku penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank tidak bisa menemukan kacab bank yang mau diajak bermain kotor soal rekening dormant.
Adapun kasus ini terungkap usai ditemukannya jasad seorang pria di Serang Baru pada 21 Agustus 2025 lalu.
Kasus ini berkembang dan setelah ditelusuri jasad pria itu merupakan seorang kacab bank BUMN di Jakarta Pusat.
Sebelum ditemukan tewas, kacab bank ini diculik dan aksi tersebut terekam CCTV.
Usut punya usut, ternyata kacab bank yang menjadi korban ini adalah sasaran acak dari komplotan tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan pelaku awalnya mencari pejabat bank sekelas kacab yang bisa diajak bermain kotor untuk memindahkan aliran uang dari rekening dormant ke rekening penampung.
Namun, upaya itu sulit dilakukan dan selalu menemui jalan buntu.
"Dan temannya hanya memberikan kartu nama (korban) sehingga dari situ dilakukan pembuntutan," ujarnya Selasa (16/9/2025).
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Kasubdit Jatantas) Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menambahkan sebelum aksi penculikan terjadi, C alias K yang merupakan dalang kasus ini sempat mengajak DH untuk mencari kacab yang mau diajak bekerja sama.
"Namun, dalam perjalanannya setelah sekian lama, 1 bulan lebih, mereka tidak berhasil mendapatkan kepala cabang bank yang mau diajak kerja sama," katanya.
Dari situlah, C alias K mengajukan data yang dimilikinya di lapangan berupa kartu nama milik korban.
Data itulah yang kemudian dikirimkan ke DH dan dipakai untuk menelusuri keberadaan korban.
Setelah itu, dibuatlah dua opsi untuk menjalankan misi ini.
Pertama, melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan ancaman kekerasan setelah itu korban dilepaskan.
Kedua, melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan ancaman. Kalau berhasil korban dihilangkan atau dibunuh.
"Pada saat DH menyetujui untuk melakukan tindakan opsi satu, yaitu melakukan penculikan terhadap korban kepala cabang, C alias K memberikan kartu nama dari salah satu kepala cabang," kata dia.
Kartu nama tersebut diserahkan lalu DH melakukan pencarian. Mereka pun mencari rumah korban, namun gagal karena alamat tak jelas.
Load more