Banjir Hantui Jakarta di tengah Musim Penghujan, Pemprov Lakukan Pengerukan Sungai hingga Siagakan Pompa Air
- Julio Trisaputra/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Pemprov DKI Jakarta telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi terkait risiko bencana banjir ditengah prediksi hujan lebat yang akan melanda hingga sepekan ke depan.
Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim mengatakan, bahwa pemprov kini tengah melakukan peningkatan normalisasi dan pengerukan sungai serta saluran air.
Melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), normalisasi dilakukan di Sungai Ciliwung dan Kali Krukut, termasuk pengerukan lebih dari 100 kilometer saluran air di titik-titik rawan, seperti di Jakarta Selatan.
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Mengingat, sejak beberapa hari terakhir wilayah Selatan seperti Kemang, Cipete, dan Cilandak kerap dilanda banjir saat hujan deras.
"Gubernur Pramono telah menandatangani penetapan lokasi (penlok) untuk percepatan proyek ini, dengan target penyelesaian tahap awal sebelum akhir tahun," kata Chico saat kepada tvOnenews, Minggu (2/11).
"Selain itu, telah memerintahkan perbaikan segera pada tanggul retak di Kemang Village yang menjadi penyebab utama luapan Kali Krukut baru-baru ini, sehingga aliran air dapat kembali normal dan risiko banjir lokal berkurang signifikan," sambungnya.
Chico menjelaskan, Pemprov juga telah melakukan penyiagaan infrastruktur pompa air dan pemantauan dini.
Dalam hal ini mengaktifkan 600 unit pompa statis dan portabel di 202 lokasi rawan banjir, termasuk di Waduk Pluit dan titik-titik strategis lainnya, dengan tambahan 600 unit mobile untuk respons cepat.
Selain itu, Dinas SDA memperkuat sistem pemantauan real-time di 41 titik siaga banjir, termasuk sensor debit air dan ketinggian muka air untuk memastikan penanganan genangan tidak lebih dari 3-6 jam.
"Pengerukan sungai terus dilakukan secara rutin, dan pompa kami siapkan penuh agar tidak kecolongan saat hujan deras datang," terangnya.
Selanjutnya, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dilakukan secara intensif yang berkoordinasi dengan BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pemerintah telah menyediakan anggaran khusus untuk OMC selama 25 hari ke depan, yang dimulai akhir Oktober 2025.
Adapun operasi ini akan dilakukan setiap kali curah hujan diprediksi melebihi 150-200 milimeter.
Load more