PPKM Turunkan Kasus Covid-19 di Banyuwangi

Banyuwangi, Jawa Timur – Kerja keras Satgas Covid-9 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam menekan penularan Covid-19 membuahkan hasil. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) yang Sempat tembus 90 persen kini menurun jadi 39 persen.

Penurunan terlihat sejak 11 Agustus lalu, BOR di Banyuwangi turun hingga 50 persen, kemudian pada Selasa (17/8) menurun hingga 39 persen.

Meski menurun, kewaspadaan tetap diperketat. Terutama, penerapan protokol kesehatan (prokes) dan penguatan 3T  (tes, trace, treatment). Termasuk, percepatan vaksinasi.

“Dengan pengendalian pandemi, aktivitas ekonomi dan berbagai sektor lainnya bisa pulih bertahap, lapangan kerja pun terbuka,” ujar kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani disela apel percepatan pemindahan isolasi mandiri ke isolasi terpusat di Taman Blambangan, Banyuwangi, Rabu (18/8).

Penurunan keterisian ruang pasien Covid-19 juga diikuti landainya kasus aktif Covid. Harapannya, tren penurunan Covid-19 akan terus terjaga. Sehingga, pandemi bisa menghilang. Aktivitas ekonomi kembali normal. 

“ Kita terus gerakkan penanganan Covid-19 Yang terbaru, pasien isoman kita arahkan isolasi terpusat,” kata Bupati Ipuk. 

Lokasi isolasi terpusat sudah tersedia mulai kabupaten hingga desa, lanjutnya, sehingga, masyarakat bisa memanfaatkannya.

Hingga, Rabu siang, kasus Covid di Banyuwangi mencapai 973 kasus. Jumlah ini anjlok tajam  dibandingkan bulan Juli sebanyak 1.400 kasus aktif. Meski cenderung turun, protokol kesehatan tetap diperketat. Termasuk, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) . 

Banyuwangi saat ini masuk dalam PPKM level 3. Hasil analisa RSUD Blambangan, pelaksanaan PPKM di Banyuwangi berdampak pada turunnya kasus Covid-19.

“ Harapannya, kedisiplinan masyarakat dengan prokes tetap terjaga,” tegas Direktur RSUD Blambangan, Banyuwangi, dr. Aisyah. (Happy Oktavia/mii)