Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memberikan laporan jumlah warga Indonesia yang sudah menerima suntikan vaksin booster atau dosis penguat mencapai 47,55 juta jiwa hingga Sabtu (11/6/2022).
Dari data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta, tercatat jumlah penduduk yang sudah menerima suntikan tiga dosis vaksin mencapat 47.545.860 orang.
Secara presentase laju suntikan dosis booster ini sudah diberikan kepada 22,72 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua disis vaksib bertambah 33.136 orang menjadi total 168.030.935 orang atau setara 80,68 persen.
Sedangkan untuk penerima dosis pertama bertambah 25.369 orang, sehingga jumlah keseluruhan dosis pertama mencapai 200.818.541 orang atau setara 96,42 persen.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam agebda Kick Off Integrasi Layaran Kesehatan Primer di Jakarta pada Jumat lalu mendorong masyarakat agar segera mengakses vaksin Covid-19.
Hal itu lantaran temuan empat kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Provinsi Bali pada Mei 2022.
"Memang saat ini sudah keluar Variants under Monitoring (VuM) seperti Omicron BA.4 dan BA.5. Ini yang memicu kenaikan kasus di Eropa, Amerika dan Asia. Itu sudah ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, ada empat orang kena," katanya.
Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi penyebab kasus Covis-19 beberapa negara di dunia naik.
Berdasarkan laporan Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) terdapat laporan 6.903 sekuens subvarian BA.4 dari 58 negara.
Lima negara dengan squencing terbanyak adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel.
Semenara subvarian BA.5 sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Lima negara dengan squencing terbanyak adalah Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.
Laporan tersebut disampaikan bahwa trasmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar leboh cepat dibanding dengan omicron sebelumnya.
Namun tingkat keparahannya tidak ada indikasi kesakitan yang serius. (ree)
Load more