Jakarta - Presiden Joko Widodo awal pekan ini meminta jajaran menteri, terutama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mewaspadai Covid-19 varian Mu agar tidak meningkatkan tingkat pandemi di Tanah Air.
“Saya juga ingin perhatian dengan perhubungan. Mungkin Pak Menteri Perhubungan, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu, agar betul-betul kita lebih waspada dan detil, jangan sampai ini merusak capaian yang kita lakukan,” kata Presiden dalam video yang diunggah Biro Pers Sekretariat Presiden, di Jakarta.
Menyikapi perintah itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah varian baru Covid-19, yaitu varian Mu masuk ke Indonesia dengan melakukan pengendalian di simpul-simpul transportasi yang melayani rute internasional, yakni bandara internasional maupun pelabuhan internasional.
“Sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya,” kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Budi Karya Sumadi mengatakan Kemenhub juga berupaya meningkatkan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kemenlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes, Satgas Penanganan COVID-19, Ditjen Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.
Menhub mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain. Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru COVID-19.
Pengawasan Pintu Masuk
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran persnya mengatakan pemerintah bergerak cepat mengantisipasi masuknya virus Covid-19 varian Mu ke Tanah Air dengan meningkatkan pengawasan di seluruh area pintu masuk ke Indonesia dari luar negeri.
“Pemerintah bergerak cepat dan tepat untuk mengantisipasi masuknya COVID-19 Varian Mu atau B.1.621. Semua ini dilakukan agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga Covid-19,” ujar Johny.
Johnny memastikan bahwa pengawasan dilakukan di seluruh pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan.
Pemeriksaan dilakukan secara "whole genome sequencing" kepada seluruh WNI atau WNA yang memiliki riwayat perjalanan ke negara dengan tingkat penyebaran Varian Mu tinggi, seperti Kolombia, Jepang, India, Hongkong, Ekuador.
"Whole genome sequencing" merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2 atau COVID-19.
Menkominfo juga menyebutkan bahwa pemerintah mendorong seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mendukung pemeriksaan "whole genome sequencing" dengan mengirimkan sampel. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses analisis dan pemeriksaan.
Belum Ditemukan
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut virus SARS-CoV-2 varian Mu atau B1621 belum ditemukan di Indonesia. "Data 'Whole Genome Sequencing' (WGS) per 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian Mu tidak ditemukan di Indonesia," kata Wiku.
"Varian Mu atau B1621 merupakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021, varian ini kemudian ditetapkan sebagai varian yang diamati oleh WHO pada 30 Agustus 2021," tambah Wiku.
Varian tersebut menurut Wiku sudah mengalami perubahan pada susunan genetikanya dan diprediksi dapat memperbarui karakteristik virus. "Dengan demikian indikasi karakteristik MU seperti lebih ganas dibanding Delta masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," ungkap Wiku.
Diketahui, per Senin (6/9), Varian Mu telah ditemukan di 46 negara. Namun varian ini belum ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (ant/ito)
Load more