Belum Puas Muncul Nama Capres Cawapres DIbawah 50 Persen, Ray Rangkuti Usul Nama Alternatif Jelang Pilpres 2024

Jakarta - Direktur Utama LIMA Indonesia, Ray Rangkuti menyambut baik pernyataan Sandiaga Uno yang siap menjadi calon presiden.

Isu capres alternatif ini pun mendapat sambutan baik yang ditandai dengan stagnasi elektabilitas capres-cawapres yang sudah ada.

"Itu salah satu yang kita harapkan agar tidak hanya berputar pada tiga nama kandidat yang berada di puncak hasil lembaga-lembaga survei pilihan capres saat ini," kata Ray, Rabu (31/08/2022).

Berdasar hasil survei periode Januari 2022 - Juni 2022, ada tiga kandidat yang menduduki posisi paling atas dengan tingkat elektabilitas yang stagnan yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

"Dengan kata lain ini belum ada yang melampaui 30 persen," ujarnya.

Survei membuktikan pilihan capres saat ini, Prabowo Subianto unggul dengan 25,3 persen selanjutnya Ganjar Pranowo sebesar 22,0 persen dan disusul Anies Baswedan sebesar 12,6 persen. Hasil tersebut diambil dari sampel per provinsi dengan total 1200 responden.

Namun begitu tingkat popularitas masing-masing kandidat utama tersebut Prabowo hampir sempurna yaitu mencapai 97 persen, Ganjar Pranowo 72 persen, dan Anies Baswedan 82 persen berdasarkan tingkat kepopuleran dan kesukaan tokoh.

"Hubungan antar elektabilitas dan popularitas itu gapnya cukup jauh. Jika lihat elektabilitas dan popularitas Ganjar Pranowo itu selisih 50 persen," paparnya.

Jadi popularitas maksimal tapi elektabilitasnya masih di bawah 50 persen. Ada kemungkinan juga dari kebosanan publik, hasil survei dan media sosial pun tidak berkembang sehingga tidak ada yang baru bagi masyarakat.

"Selalu ada kejadian-kejadian baru, memori yang sama justru akan memunculkan kebosanan dan kejenuhan di tengah masyarakat, makanya perlu sorotan baru" pungkasnya. (hsn/ppk)