LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo jawab soal gas air mata di insiden kanjuruhan.
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com / antara

Ramai Tudingan Soal Penggunaan Gas Air Mata pada Insiden Kanjuruhan, Begini Jawaban Polri

Persepekbolaan tanah air sedang dilanda duka mendalam, Ramai Soal Penggunaan Gas Air Mata pada Insiden Kanjuruhan, Begini Jawaban Polri melalui Kadiv Humas,

Minggu, 2 Oktober 2022 - 17:19 WIB

Jakarta - Persepekbolaan tanah air sedang dilanda duka mendalam atas peristiwa kerusuhan supporter di Stadion Kanjuruhan Malang. Tudingan penyebab terjadinya kericuhan karena penembakan gas air mata. Kadiv Humas mereson akan hal tersebut, Minggu 2 Oktober 2022.

Mabes Polri tengah berusaha keras menyelidiki penyebab utama kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang mana memakan ratusan korban jiwa.

Ramai Soal Penggunaan Gas Air Mata pada Insiden Kanjuruhan, Begini Jawaban Polri

Kadiv Humas Mabes Polri. (antara)

Sebelumnya, pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya diwarnai aksi kericuhan suporter Aremania yang terun ke lapangan stadion. 

Baca Juga :

Pihak keamanan dalam hal ini kepolisian dan TNI memaksa para suporter untuk segera berhenti menggunakan gas air mata. 

Soal gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Mabes Polri akhirnya merespons. 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan semua pihak harus bersabar terkait tragedi maut tersebut.

"Sekali lagi saya minta rekan-rekan media untuk bersabar karena Pak Kapolri dan Pak Menpora hari ini melakukan rapat dulu bersama pemerintah daerah Provinsi Jatim," ujar Irjen Dedi Prasetyo, Minggu (2/10/2022). 

Irjen Dedi menjelaskan rapat tersebut akan segera digelar di Malang, Jawa Timur sehingga prosesnya bisa dipercepat. 

Selain itu, dia menegaskan semua pihak agar memberi ruang kepada penyidik kepolisian dalam mengusut tragedi maut tersebut. 

"Tentunya sesuai dengan arahan presiden, berikan kesempatan kepada penyidik untuk bekerja. Nanti hasilnya disampaikan," jelasnya. 

Dia menuturkan tim kepolisian tengah mengevaluasi tragedi tersebut sehingga semua pihak perlu bersabar.

Sebab, dia menegaskan hasil investigasi tersebut akan diketahui dan disampaikan kepada publik. 

"Jadi, dievaluasi dulu secara menyeluruh. Kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan," imbuhnya.

Seperti diketahui, 129 orang meninggal usai pertandingan Sepak Bola antara kesebelasan Arema FC versus Persebaya. Melayangnya ratusan jiwa dalam tragedi tersebut tak lepas dari aksi kericuhan suporter Aremania yang nekat masuk ke lapangan usai pertandingan. 

Mereka kesal karena tim yang dibelanya (Aremania) kalah tipis 2-3 dari Persebaya. Kericuhan yang disulut kekesalan suporter itu memicu pertikaian dengan aparat kepolisian yang berusaha meredam kekacauan. 

Hingga kemudian gas air mata pun dilontarkan pihak kepolisian ke kubu suporter di area lapangan dan tribun. Hal tersebut semakin memperparah kejadian, sehingga banyak dari Aremania yang terluka, pingsan, terinjak dan meninggal dunia.

Kanjuruhan Mulai Kondusif 

Sekitar dua jam setelah kericuhan terjadi, kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulih. Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. 

Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan. Mereka turut membantu korban. Adapun pihak keamanan belum diketahui menangkap atau menahan sejumlah oknum yang diduga provokator kericuhan. 

Beberapa waktu kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa korban meninggal bertambah menjadi 129 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 18 orang sudah teridentifikasi.

Berikut ini kronologi lengkap tragedi Kanjuruhan versi laporan pihak kepolisian

Pukul 21.58 Wib setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh aremania dari atas tribun dengan botol air mineral, air mineral gelas, dan lain lain. 

Pukul 22.00 Wib, saat pemain dan official Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Arema (aremania) turun ke lapangan dan menyerang pemain, official Arema FC. Mengetahui hal tersebut petugas keamanan berusaha melindungi pemain hingga masuk ke dalam ruang ganti pemain. 

Selanjutnya aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah Lapangan, Tribun Selatan (11, 12,13) dan Tribun Timur (Tribun 6). 

Selain melakukan pembakaran, Aremania juga melakukan penyerangan personil pengawalan dengan menggunakan batu, botol dan kayu, sehingga kendaraan rombongan pemain Persebaya tertahan di jalur jalan keluar.

Untuk menghalau massa yang anarkis, dilakukan upaya pembubaran dengan penembakan Gas Air mata, namun massa tidak bergeming dan semakin menyerang Aparat keamanan.

Akibat kejadian di dalam Tribun Stadion tersebut banyak korban yang mengalami sesak napas dan lemas di evakuasi ke Unit Kesehatan Stadion Kanjuruhan, namun untuk mengevakuasi ke RS terhambat oleh aksi Aremania di Pintu masuk Stadion. 

Pada Saat bersamaan dilakukan evakuasi dengan menggunakan mobil Ambulance dan bisa dibukakan jalan oleh Massa Aremania, namun karena banyaknya korban dan Ambulance kurang, maka evakuasi korban dengan menggunakan kendaraan Dinas Kasat Lantas, Kendaraan Grand max Polsek Jajaran, Truck Dalmas Polres, Truck Dalmas Brimob dan TNI, namun dalam perjalanan juga dilempari batu dan dihadang oleh Aremania. 

Setelah Aremania mengetahui banyak korban yang dievakuasi menggunakan kendaraan Dinas TNI - Polri, akhirnya tekanan massa Aremania sedikit berkurang ketiga ada kendaraan Dinas melakukan Evakuasi korban melintas. 

Ketika tekanan massa Aremania mulai berkurang, selanjutnya kendaraan Water Canon Polres Malang bergerak maju untuk memadamkan api dan diikuti oleh rombongan Kendaraan Baracuda Pemain Persebaya Surabaya, kendaraan Pengawalan dari TNI dan Brimob, sehingga rombongan kendaraan Pemain Persebaya Surabaya serta Petugas Pengawalan bisa bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

Setelah rombongan kendaraan Pemain Persebaya meninggalkan Stadion, Kanjuruhan, massa Aremania mulai mencair dan meninggalkan lokasi depan Pintu masuk Stadion.  

Setelah penembakan Gas air mata, Suporter yang berada di Tribun berusaha keluar Tribun melalui pintu Tribun secara bersamaan sehingga berdesakan - desakan, banyak yang tergencet dan terjatuh serta mengalami sesak nafas. 

Sementara itu pemain Persebaya Surabaya memasuki Kendaraan Baracuda dan akan bergerak meninggalkan Stadion, dengan Pengawalan Sat Lantas, Brimob dan TNI, namun dihadang oleh Aremania dengan melakukan pembakaran Barier Lantas, Pagar dan 2 kendaraan R4 Pribadi milik anggota Polri serta Truck Dalmas Sat Brimob.  (viva/ito/nsi/ind)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jangan Asal Shalat Dhuha, Bukannya Nambah Rezeki Malah Masalah Bertambah, Kata Ustaz Adi Hidayat Sebaiknya...

Jangan Asal Shalat Dhuha, Bukannya Nambah Rezeki Malah Masalah Bertambah, Kata Ustaz Adi Hidayat Sebaiknya...

Perhatikan bagaimana shalat dhuha agar rezeki tetap berkah, Ustaz Adi Hidayat jelaskan tentang hubungan shalat dhuha dengan rezeki, hindari dhuha seperti ini.
Tak Minder dengan Banyaknya Politisi Kondang, Petani di Garut Ini Melamar Jadi Bakal Calon Bupati dari Partai Gerindra untuk Pilkada 2024

Tak Minder dengan Banyaknya Politisi Kondang, Petani di Garut Ini Melamar Jadi Bakal Calon Bupati dari Partai Gerindra untuk Pilkada 2024

Seorang petani di Garut, Jawa Barat nekat maju menjadi bakal calon bupati Garut pada Pilkada 2024. Dia adalah Yudi R. Darajat.
Pengacara Terpidana Pembunuhan Vina Tuding Polisi Telah Salah Tangkap: Banyak Kebohongan Dilakukan Polresta Cirebon

Pengacara Terpidana Pembunuhan Vina Tuding Polisi Telah Salah Tangkap: Banyak Kebohongan Dilakukan Polresta Cirebon

Pengacara terpidana pembunuhan Vina dan Eky, Jogi Nainggolan jelaskan sudut pandang dari para tersangka terkait kasus yang sudah terjadi pada 2016 di Cirebon.
Dijemput Luhut, Elon Musk Tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk Resmikan Starlink

Dijemput Luhut, Elon Musk Tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk Resmikan Starlink

Dijemput Luhut, CEO Tesla sekaligus SpaceX Elon Musk tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk meresmikan peluncuran Starlink.
Jadwal Terbaru Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Nantikan Lawan Antara Borneo FC dan Madura United

Jadwal Terbaru Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Nantikan Lawan Antara Borneo FC dan Madura United

Kini Persib Bandung pun akan menantikan lawan di babak final antara Borneo FC melawan Madura United untuk memperebutkan gelar juara Liga 1 musim 2023/2024.
Striker Timnas Indonesia yang Ditakuti Vietnam Pensiun Dini, Eks Bintang IBK Altos Bilang Begini Soal Megawati Hangestri

Striker Timnas Indonesia yang Ditakuti Vietnam Pensiun Dini, Eks Bintang IBK Altos Bilang Begini Soal Megawati Hangestri

Eks striker Timnas Indonesia yang sempat ditakuti Vietnam putuskan pensiun dini serta Mantan bintang IBK Altos bilang begini soal Megawati Hangestri musim depan
Trending
Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Putri Maya Rumanti salah satu tim kuasa hukum dari Hotman Paris atau kuasa hukum keluarga Vina membeberkan salah satu fakta baru kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit senior Binder Singh atau akrab disapa Bung Binder menilai permainan Persib Bandung sangat mirip dengan Real Madrid.
Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott akhirnya muncul setelah beberapa hari terakhir menjadi perbincangan karena tak dipanggil Shin Tae-yong ke skuad Garuda.
Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya bisa bernpas lega karena Venezia FC resmi melepas Jay Idzes untuk mengikuti pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
3 Klub Milik Pengusaha Indonesia Ini Kompak Dapatkan Promosi, Terbaru Ada Klub Milik Anindya Bakrie X Erick Thohir

3 Klub Milik Pengusaha Indonesia Ini Kompak Dapatkan Promosi, Terbaru Ada Klub Milik Anindya Bakrie X Erick Thohir

Dari mulai Hartono Bersaudara bersama klub asal Italia, Como 1907 hingga terbaru ada klub Liga Inggris milik Anindya Bakrie dan Erick Thohir pun tak luput menjadi perhatian. 
Pandit Senior pun Tak Yakin Marselino Ferdinan Bakal Main saat Timnas Indonesia Vs Irak Cuma Gara-gara Masalah...

Pandit Senior pun Tak Yakin Marselino Ferdinan Bakal Main saat Timnas Indonesia Vs Irak Cuma Gara-gara Masalah...

Salah satu pandit senior, Bung Binder mengungkapkan bahwa dirinya tak yakin Marselino Ferdinan ikut main saat Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong lawan Irak.
Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Klub milik pengusaha Indonesia Anindya Bakrie, Oxford United resmi promosi ke Championship usai menang 2-0 atas Bolton Wanderers pada laga playoff League One di Wembley Stadium, Sabtu (18/5/2024).
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Coffee Break
09:00 - 11:00
Best World Boxing
11:00 - 11:30
#DiIndonesiaAja
11:30 - 12:30
Kabar Siang
12:30 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
OnePrix
Selengkapnya