LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Makan Siang "Koalisi Perubahan", di Salah Satu Restoran, Tebet, Jakarta Pusat, Jum'at, (18/11/2022) pukul 13:30.
Sumber :
  • Istimewa

Anies Baswedan: Tidak Ada yang Khusus dengan Mas Gibran

Capres yang diusung partai Nasdem, Anies Baswedan tanggapi pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Anies sebut tak ada yang khusus dengan Gibran.

Jumat, 18 November 2022 - 21:36 WIB

Jakarta - Calon presiden (capres) yang diusung partai Nasdem, Anies Baswedan tanggapi pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Dengan gamblang Anies Baswedan menyebut tidak ada yang khusus dengan pertemuan dirinya dengan Gibran Rakabuming Raka.

"Nanti saya dengan pak Sohibul Iman makan bareng kemudian jadi berita lagi. Tidak ada yang khusus dengan mas Gibran," kata Anies di Tebet, Jakarta Pusat, Jum'at (18/11/2022).

Lebih lanjut Anies mengatakan pertemuannya dengan Gibran hanya membahas tentang pembangunan kota semata. 

"Kemarin kita silaturahmi, lebih banyak ngobrolin tentang pembangunan kota, penataan kota. Jadi percakapannya percakapan tentang dua orang yang sama-sama pernah mengelola kota," tuturnya.

Baca Juga :

Tanggapan PDIP

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto (Pacul) buka suara soal pertemuan kadernya Gibran Rakabuming Raka dengan Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.

Dia meminta agar semua pihak tak perlu mengomentari agenda pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Peristiwa itu menciptakan persepsi. Persepsi ini silih berganti dari waktu ke waktu. Sebagai anak bangsa jangan menghabiskan energi kita," kata Pacul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Dia pun menjelaskan contoh persepsi yang muncul di publik. Yakni, misalnya saat Gibran bertemu dengan Anies, maka diartikan sebagai dukungan untuk Anies capres 2024. Begitu juga ketika bertemu dengan Ganjar.

"Itu peristiwa yang setiap waktu bisa berubah. Yang kayak gini itu akan menguras energi anak bangsa. Gitu ya," ujar dia.

Oleh karena itu, dia menegaskan agar agenda pertemuan Gibran dengan sejumlah politikus itu tak usah menjadi konsumsi publik.

"Jadi, pertemuan Mas Gibran dengan Mas Ganjar, Mas Gibran dengan Mas Anies kan begitu nih, itu maknanya apa, lah wong kayak begitu aja perlu dikomentari. Mohon izin lah," ungkapnya.

Nama Mas Gibran Tidak Pernah Dibahas

Capres yang diusung partai Nasdem, Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. hal itu memunculkan spekulasi politik, salah satunya adalah Gibran cocok menjadi cawapres pendamping Anies.

Menanggapi itu, Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid menilai akan menghormati jika benar sikap Nasdem demikian.

Menurut dia, sejauh ini, Gibran tak pernah disebut di tim kecil yang disepakati Nasdem, PKS, dan Demokrat. Ia mengatakan, jika Nasdem ingin Gibran menjadi cawapres Anies Baswedan maka dipersilakan.

“Terkait Cawapres, nama Mas Gibran tidak pernah dibahas di tim kecil. Kalau Nasdem mau ajukan Mas Gibran ya itu haknya Nasdem. Silahkan disampaikan secara resmi di tim komunikasi koalisi 3 pihak,” kata Kholid, Rabu, 16 November 2022.

Menurut dia, PKS menjalankan mandat dari Majelis Syuro agar memperkenalkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher).

“PKS sendiri Insya Allah tetap memperjuangkan amanat Majelis Syuro Ahmad Heryawan,” ujarnya.

Soal pertemuan Anies-Gibran, dia menyebut tak ada masalah. Dia menekankan pertemuan itu juga jadi bukti hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja.

“Saya kira itu baik ya Pak Anies silaturahim dengan Mas Gibran. Itu menunjukan bahwa Pak Anies memiliki hubungan personal yang baik dengan Presiden Joko widodo dan keluarga beliau,” kata Kholid. 

Memang, kata dia, relasi personal itu harus tetap terjaga dan terawat dengan baik. Meskipun ada perbedaan sikap politik, Kholid menyebut hubungan secara personal antar tokoh harus tetap hangat.

“Saya kira itu positif relasi personal harus terawat dengan baik,” jelas dia.

Sebelumnya, pertemuan Anies dengan Gibran direspons sejumlah elite partai politik. Salah satunya elite PDIP yang menyindir pertemuan tersebut. Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut cara Anies seperti ingin memecah belah.

Lalu, elite Nasdem seperti Wakil Ketua Umum DPP Ahmad Ali yang melontarkan omongan jika Gibran pantas jadi cawapres pendamping Anies.

Anies Baswedan jawab tudingan

Artikel
Anies Baswedan (tim tvOne/Andri Prasetyo)

Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan menjawab tudingan soal memecah belah PDI Perjuangan.

Tudingan itu muncul usai Anies bertemu Walikota Solo yang juga kader PDIP Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa 15 November kemarin.

"Saya ingin sampaikan pada semua, ini semua banyak relawan di sini, buat semuanya para relawan mari kita pastikan bahwa kita bukan rombongan yang memecah belah, kita rombongan yang mempersatukan," kata Anies Baswedan saat berpidato pada acara deklarasi Forum Ka'bah Membangun (FKM) di Grand Pacific Hall, Sleman, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022).

Anies mengajak para relawan pendukungnya untuk tidak ikut-ikutan menjelekkan siapapun. Para relawan juga diminta menjangkau semua kalangan.

"Yang menjelekkan itu biasanya sedang jelek. Kalau yang sudah baik tidak perlu menjelekkan yang lain, tunjukkan kebaikannya. Kalau sudah baik buat apa menjelekkan, kita tinggal tunjukkan kebaikannya. Kenapa kalau bicara positif ya memang karena insya allah kita positif. Kalau yang bicara negatif nanti dia sedang negatif" ungkapnya.

"Jadi pesan saya buat semua relawan, jangan terbawa ikut-ikutan menjelekkan, bila kita dijelekkan dijawab Assalamualaikum, itu saja, gak usah khawatir. Dan sampaikan pada semua bahwa kita ingin bersatu, kita ingin bekerja bersama, dan ini adalah ikhtiar untuk semuanya," sambung Anies.

Anies kemudian mencontohkan semasa dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun. Ia mengaku tidak pernah melakukan diskriminasi kepada warga Jakarta.

Bahkan semua warga Jakarta mendapatkan kesetaraan dalam hal pelayanan. Padahal saat Pilkada, Anies menyebut suasana politiknya cukup panas.

"Selesai pilkada di Jakarta, walaupun panasnya seperti apapun, ketika bertugas semua mendapatkan kesetaraan pelayanan, semua. Tidak perlu melakukan diskriminasi," beber mantan Mendikbud tersebut.

Selain meminta pendukungnya tidak menjelekkan pihak lain, Anies juga menyampaikan pesan lain. Yakni menjawab tudingan yang diarahkan dengan bukti rekam jejak.

"Bukan sekedar bawa visi, bukan sekedar bawa misi tapi bawa rekam jejak. Jadi kalau ada tudingan macam-macam, katakan seluruhnya harus diiringi dengan bukti dan buktinya gampang, lihat saja yang sudah terjadi di Jakarta. Di Jakarta sudah mengerjakan 5 tahun silakan tengok, dan Alhamdulillah yang direncanakan, yang dijanjikan atas izin Allah tertunaikan," tegasnya. (viva/apo/mzn/saa/muu)

 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 16-20 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 16-20 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an surat Al-Kahf Ayat 16-20 lengkap tulisan Arab, latin, dan artinya.
Kasus Penemuan Mayat Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Terungkap Korban Pembunuhan, Pelakunya Ternyata Sempat Lakukan Ini

Kasus Penemuan Mayat Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Terungkap Korban Pembunuhan, Pelakunya Ternyata Sempat Lakukan Ini

Kasus penemuan mayat pria terbungkus sarung yang menggegerkan warga Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (11/5/2024) kemarin, merupakan korban pembunuhan.
Di Tengah Gejolak Pasar Keuangan Global, Hasil

Di Tengah Gejolak Pasar Keuangan Global, Hasil "Stress Test" OJK Tunjukkan Kondisi Industri Jasa Keuangan Tetap Terjaga

Hasil uji ketahan atau stress test Otoritas Jasa Keangan (OJK) menunjukkan  industri jasa keuangan masih tetap terjaga di tengah gejolak pasar keuangan global.
Alasan OJK Cabut Izin Usaha Gurita Bisnis Yusuf Mansur PayTren

Alasan OJK Cabut Izin Usaha Gurita Bisnis Yusuf Mansur PayTren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)mencabut izin usaha salah satu manajer investasi syariah, PT PayTren Aset Manajemen. Ini menjadi bagian dari kewenangan regulator dalam pemberian sanksi administratif. Ternyata ada alasan OJK mencabut izin Paytren.
Beda dengan Ganjar, PDIP Masih Galau Oposisi atau Gabung Prabowo-Gibran

Beda dengan Ganjar, PDIP Masih Galau Oposisi atau Gabung Prabowo-Gibran

PDI Perjuangan (PDIP) hingga kini belum memutuskan apakah akan menjadi oposisi atau akan masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP belum memutuskan sikap terkait posisinya di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Soal Prabowo Subianto Usul Presidential Club, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Ternyata Serius Jadikan Pembahasan Rutin

Soal Prabowo Subianto Usul Presidential Club, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Ternyata Serius Jadikan Pembahasan Rutin

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihaknya mempelajari usulan Presidential Club dari presiden terpilih Prabowo Subianto, yang mendapat perhatian serius Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Trending
Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia bakal bernasib seperti Jerman dan berpotensi alami perang saudara dengan Belanda jika salah satu pemain keturunan ini resmi dinaturalisasi.
Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Seorang pria bernama H. Soetrismo atau yang lebih akrab disapa Mbah Trimo mewakafkan 12 SPBU dan menyerahkan cek sebesar Rp10 miliar ke Muhammadiyah.
Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Saat ini tiga timnas dari 11 negara Asia Tenggara dipimpin oleh pelatih asal Korea Selatan.
Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Kisah percakapan terakhir ayah korban kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. Keterangan saksi saat kecelakaan maut bus terguling
Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral video diduga suasana dalam bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana Depok saat kecelakaan di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Sopir bus kecelakaan maut di Ciater, Subang yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana mengungkapkan penyesalannya. Ia memohon maaf kepada para keluarga.
Mengejutkan! Duduk di Bangku Depan, Begini Kesaksian Korban Selamat Bus Maut Putera Fajar saat Live TikTok: Saya Nggak Sadar

Mengejutkan! Duduk di Bangku Depan, Begini Kesaksian Korban Selamat Bus Maut Putera Fajar saat Live TikTok: Saya Nggak Sadar

Seorang pelajar SMK Linggga Kencana, Depok berinisial N menjadi korban selamat sekaligus saksi dari tragedi kecekaan bus Putera Fajar di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Menyingkap Tabir
22:30 - 23:30
Kabar Hari Ini
Selengkapnya