LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Keluarga di Kalideres tewas misterius
Sumber :
  • Dok ist

Heboh! Temuan Polisi Terbaru ini Tunjukkan Sifat Asli Keluarga di Kalideres yang Tewas Misterius

Keluarga di Kalideres ditemukan tewas misterius. Sebelumnya, penyebab kematian diduga karena kelaparan. Kini, polisi ungkap temuan baru bukti sifat keluarga itu

Selasa, 22 November 2022 - 09:14 WIB

Jakarta - Keluarga di Kalideres ditemukan tewas secara misterius. Sebelumnya, penyebab kematian diduga karena kelaparan. Kini, polisi ungkap temuan baru yang menjadi bukti sifat asli keluarga tersebut.

Heboh! Temuan Polisi Terbaru ini Tunjukkan Sifat Asli Keluarga di Kalideres

Indonesia dihebohkan dengan kematian satu keluarga di Kalideres tepatnya di Perumahan Citra Garden, Jakarta Barat. 

keluarga di Kalideres tewas misterius (sumber:dok ist)

Diketahui, keluarga tersebut ditemukan setelah tewas berhari-hari hingga aromanya tercium kuat saat warga melintas. 

Baru-baru ini, Polisi ungkap temuan tumpukan sampah di rumah keluarga tewas di Kalideres, menunjukkan sifat asli keluarga, pada Kamis (17/11/2022). 

Baca Juga :

Tim Gabungan Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP di rumah satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres Jakarta Barat. 

Polisi menemukan adanya tumpukan sampah di rumah keluarga tersebut. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menduga dengan adanya tumpukan sampah itu diduga satu keluarga mengurung diri dari tetangga.  

Ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," kata Hengki di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu 16 November 2022. 

Meski demikian, Hengki mengatakan masih mendalami temuan tumpukan sampah tersebut. Belum bisa disimpulkan apakah korban sengaja menyimpan tumpukan sampah. 

Dia menyampaikan keheranan mengapa satu keluarga yang ditemukan tewas membuang sampah di dalam rumah.  

"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam. Jadi, bisa kita asumsikan sementara nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujarnya. 

Hengki katakan dalam rumah tersebut, terdapat banyak jenis sampah. Salah satunya bungkus makanan.  

"Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan (sampah sudah tersimpan berapa lama) ya. Cukup banyak ya," tutur Hengki.  

Terkait dugaaan satu keluarga ikut Sekte, HengkI belum bisa menjawabnya.  

"Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan," ujar Hengki.   

Hengki bilang hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dugaan sekte tersebut.  

Sementara, jenazah empat korban saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.  

Hengki mengatakan pihak keluarga korban mendukung setiap proses penyelidikan yang tengah dilakukan kepolisian. 

Hal ini ungkap penyebab kematian para korban.

"Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan (sampah sudah tersimpan berapa lama) ya. Cukup banyak ya," tutur Hengki.  

Terkait dugaaan satu keluarga ikut Sekte, HengkI belum bisa menjawabnya.

 "Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan," ujar Hengki.   

Hengki bilang hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dugaan sekte tersebut.  
 

keluarga di Kalideres tewas misterius (sumber: dok ist)

Sementara, jenazah empat korban saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. 

Hengki mengatakan pihak keluarga korban mendukung setiap proses penyelidikan yang tengah dilakukan kepolisian. 

Hal ini ungkap penyebab kematian para korban. 

¨Pihak keluarga sudah informasikan. Intinya mendukung agar peristiwa ini bisa diungkap, diusut dengan sebenar-benarnya," ujar Hengki.

Diduga Ikutin Aliran Santhara

Kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi. Baru-baru ini sosial media dihebohkan dengan munculnya kabar bahwa keluarga tersebut memiliki ajaran Santhara.

Dikutip dari VIVA, Santhara sendiri merupakan sebuah aliran atau kepercayaan religius tertua masyarakat India yang berusia sekitar 300 tahun.

Dalam ajaran ini, para pengikutnya akan menjalankan ritual fasting to dead atau bersumpah berhenti makan dan minum atau puasa sampai meninggal dunia. 

Dilansir dari Legal Service India, ajaran Santhara mengacu pada praktik mengurangi asupan makanan dan air secara bertahap untuk mengakhiri hidup dan mencapai moksha atau kebebasan. 

Para pengikutnya meyakini bahwa ini adalah jenis kematian yang paling damai, tenang dan diinginkan. Apabila seseorang itu berniat ingin menghilangkan karma buruknya yang telah dia lakukan selama hidupnya, telah mendapat izin dari keluarga dan terakhir berkeinginan mencapai moksha.

Polisi Ungkap Temuan Sejumlah Buku Ajaran Agama

Sebelumnya, polisi baru saja menyita buku-buku dari kediaman satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Buku-buku yang disita itu disebut adalah buku dari sejumlah ajaran agama.  

"Betul sekali, berdasarkan informasi yang kami terima, bahwa di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran dari beberapa agama," ujar Ketua harian Komisi Kepolisian Nasional, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Benny Mamoto, kepada wartawan, Selasa, 15 November 2022. 

Meski begitu, dia belum berkata banyak. Benny mengatakan temuan buku-buku itu sekarang sedang didalami oleh penyidik dalam kasus tersebut.  

Dia mengatakan pendalaman dilakukan oleh penyidik guna mengungak motif daripada kematian korban. 

"Barang bukti tersebut sedang didalami oleh penyidik," katanya.  

Sebelumnya diberitakan, polisi menyita sejumlah barang bukti baru terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.  

Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, mengatakan barang bukti yang disita ialah sejumlah buku. Ia menegaskan, buku yang disita tidak berkaitan dengan ajaran kepercayaan tertentu.  

"Buku-buku ada (diamankan), tapi tidak ada sekte-sekte. Bukan sekte, hanya buku biasa, kami masih pelajari," ujar Avrilendy saat dihubungi wartawan, Senin, 14 November 2022. 

Tanggapan Kriminolog 

Adapun Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala, mengatakan adanya satu keluarga ini diduga menganut paham apokaliptik.  

Dia menjelaskan kejadian ini hampir sama dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan, pada 1978.  

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," kata Adrianus.  

Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.  

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. 

Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Dalam proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Diduga Anut Sekte Apokaliptik, Apa itu?

Belakangan ini ramai menjadi pemberitaan soal kasus kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. 

Banyak asumsi yang mencuat terkait kasus kematian di perumahan Citra Garden tersebut. Baru-baru ini muncul spekulasi bahwa keluarga ini memiliki keyakinan sekte Apokaliptik.  

Apa sebenarnya sekte Apokaliptik?

Berdasarkan data yang dikutip dari laman VIVA Tekno pada Rabu, 16 November 2022, Apokaliptik merupakan keyakinan seseorang atau sekelompok orang untuk menghadapi kehancuran dunia atau hari kiamat.  

Ini merupakan aliran yang percaya akan datangnya penghakiman Tuhan karena dunia ini sudah rusak dan akan digantikan oleh dunia baru. Dalam dunia baru itu yang baik akan dianugerahi kebaikan, sedangkan yang jahat akan dihukum.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala mengatakan kejadian ini hampir sama dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan, pada 1978. 

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," katanya. 

Adrianus ragu jika keluarga ini diduga mati karena kelaparan karena berdasarkan keterangan kerabat terdekat, para korban berkecukupan secara materi. Ditemukan juga rumah tersebut menunggak bayar listrik.

"Mungkin ini konsepsi 'silih', yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari. Kalau cuma menunggak listrik atau jual rumah, itu mah kecil. Kemungkinan itu bagian dari persiapan untuk 'berangkat' tersebut," ujarnya. 

Kriminolog lainnya, Thomas Sunaryo berpendapat aliran ini membuat pengikutnya percaya bahwa waktu sudah mendekati kiamat dan lebih baik mereka mati lebih dulu. 

Analisa lain menyangkut pada altruistic suicide adalah keyakinan yang kuat dalam suatu kelompok misal dalam dunia militer. 

"Teroris sebenarnya kan taktik militer, di dalam perang sering kali tentara dibekali dengan racun, kalau mau ketangkep itu racun dimakan," imbuhnya.

Misalnya di Indonesia pernah terjadi di Bali, yakni perang puputan. Mereka memilih bunuh diri dengan racun ketimbang tertangkap Belanda. Dugaan lain yakni egoistic suicide yaitu bunuh diri untuk menghukum orang lain, misalnya orang patah hati.

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. 

Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda.  Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Dalam proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut. (ind/viva/rka)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Dianugerahi Gelar Adat Melayu ‘Dato Seri Bidaya Negara’

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Dianugerahi Gelar Adat Melayu ‘Dato Seri Bidaya Negara’

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima gelar adat Melayu sebagai Dato Seri Satria Bidaya Negara melalui prosesi adat yang digelar oleh Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau.
Pemain Timnas Indonesia Curhat soal Perilaku Shin Tae-yong Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pemain Timnas Indonesia Curhat soal Perilaku Shin Tae-yong Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ivar Jenner mencurahkan isi hatinya perihal perilaku Shin Tae-yong menjelang bela Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Juni nanti.
Wapres Maruf Minta Forum Ijtima Ulama Indonesia Bahas Masalah Dunia

Wapres Maruf Minta Forum Ijtima Ulama Indonesia Bahas Masalah Dunia

Wapres Ma'ruf Amin minta Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa Indonesia VIII bahas isu dunia, agar bisa memberikan panduan dan bimbingan kepada umat di dunia ini
PKB: 2.978 Bakacada Sudah Daftar untuk Pilkada 2024 Seluruh Tingkatan

PKB: 2.978 Bakacada Sudah Daftar untuk Pilkada 2024 Seluruh Tingkatan

Ketua Desk Pilkada 2024 PKB Abdul Halim Iskandar mengungkap sebanyak 2.978 orang sudah mendaftar ke partainya untuk Pilkada seluruh tingkatan
Cetak dan Edarkan Uang Palsu Sampai 400 Juta, Pasutri di Kota Cimahi Diringkus Polisi

Cetak dan Edarkan Uang Palsu Sampai 400 Juta, Pasutri di Kota Cimahi Diringkus Polisi

Pasangan suami istri (pasutri) berinisial VA dan PG nekat membuat dan mencetak uang palsu. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
PKB dan Anies Baswedan akan Bertemu Minggu Depan Bahas Pilgub Jakarta 2024

PKB dan Anies Baswedan akan Bertemu Minggu Depan Bahas Pilgub Jakarta 2024

Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar akan bertemu Anies Baswedan pada minggu depan. Pihaknya akan membahas soal Pemilihan Gubernur DKJ Jakarta 2024
Trending
Jadi Sorotan, Ini Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Kasus Pembunuhan Vina, Alasan Tak Terduga Pengacara Putri Maya Rumanti Bantu Keluarga Vina Cirebon

Jadi Sorotan, Ini Status Facebook Pegi Setiawan Sebelum Kasus Pembunuhan Vina, Alasan Tak Terduga Pengacara Putri Maya Rumanti Bantu Keluarga Vina Cirebon

Unggahan media sosial Facebook pelaku pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan menjadi sorotan warganet hingga alasan Putri Maya Rumanti bantu keluarga Vina.
Prediksi Legenda Timnas Belanda soal Program Naturalisasi Timnas Indonesia, Van Bronckhorst: Sepuluh hingga Dua Puluh Tahun ke Depan…

Prediksi Legenda Timnas Belanda soal Program Naturalisasi Timnas Indonesia, Van Bronckhorst: Sepuluh hingga Dua Puluh Tahun ke Depan…

Legenda Timnas Belanda Giovanni Van Bronckhorst berbicara soal program naturalisasi yang ditempuh PSSI untuk menaikkan prestasi Timnas Indonesia, menurutnya ...
Peran Ayah Pegi di Kasus Vina Cirebon Terungkap, Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Peran Ayah Pegi di Kasus Vina Cirebon Terungkap, Pengamat Desak Panglima TNI Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Peran ayah Pegi di kasus Vina Cirebon terungkap dan pengamat desak Panglima TNI menarik anggota Puspom dari Kejagung adalah dua berita paling banyak dibaca.
Angkasa Pura 1 dan 2 Segera Bubar, Pemerintah Akan  Serahkan Pengelolaan Bandara ke...

Angkasa Pura 1 dan 2 Segera Bubar, Pemerintah Akan Serahkan Pengelolaan Bandara ke...

Penggabungan ini akan menjadikan PT Angkasa Pura Indonesia (API) sebagai pengelola bandar udara terbesar ke-5 dunia, dengan 36 bandara di seluruh Indonesia.
Ayah Pemain Keturunan Ini Takjub dengan Suporter Timnas Indonesia: Tidak Ada di Negara Lain

Ayah Pemain Keturunan Ini Takjub dengan Suporter Timnas Indonesia: Tidak Ada di Negara Lain

Pada pertandingan ini, Timnas Putri Indonesia menang dengan skor akhir 5-1 dan Claudia mencetak brace di pertandingan tersebut. 
Mau Hidupnya Miskin ataupun Kaya, Tolong Usahakan Ada Ini di Rumah Minimal 1 Saja, Kata Ustaz Adi Hidayat...

Mau Hidupnya Miskin ataupun Kaya, Tolong Usahakan Ada Ini di Rumah Minimal 1 Saja, Kata Ustaz Adi Hidayat...

Pesan dari Ustaz Adi Hidayat, usahakan agar satu hal ini dipersiapkan di dalam setiap rumah. Ustaz Adi Hidayat sarankan agar ada di setiap rumah minimal satu.
Terungkap, Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Sedari Awal Tak Ditangani Polres Cirebon

Terungkap, Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Sedari Awal Tak Ditangani Polres Cirebon

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam terus menyita perhatian publik usai pengungkapannya bak benang kusut.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Haji
16:00 - 18:00
Kabar Petang
18:00 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Indonesia Business Forum
21:00 - 22:00
Kabar Utama 2
22:00 - 22:30
Panggilan Baitullah
Selengkapnya