Jakarta - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dugaan penyebab awal dendam Ferdy Sambo terhadap Kliennya, Yosua Hutabarat.
Kamaruddin juga menjelaskan bagaimana kaitan ‘si Cantik’ dan wanita ‘Piala Bergilir’ dengan kematian Brigadir J.
Dalam sebuah kesempatan, ketika ditanya mengenai hubungan wanita tersebut dengan kasus pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin mengatakan bahwa Yosua dianggap membongkar keberadaan wanita ‘piala bergilir’ kepada Putri Candrawathi (PC).
“Hubungannya karena, si PC ini kan sering mengajak ajudannya (dan) salah satu ajudannya kan Joshua. Dianggap dia memberitahu keberadaan si wanita ini (kepada PC).” kata Kamaruddin dikutip dari kanal Youtube Metrotvnews Rabu (7/12/2022).
Padahal sebagai ajudan, sambung Kamaruddin Simanjuntak, Brigadir J tentu selalu mematuhi perintah atasannya, termasuk ketika Putri menanyakan hal tersebut.
“Padahal namanya ajudan diperintah-perintahkan oleh Putri Candrawati kan dia tentu dia mengikuti” pungkasnya.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J tersebut menjelaskan, dari situlah awal mula dendam Ferdy Sambo kepada Brigadir Yosua tumbuh.
“Kemudian dari situlah awal dendamnya episode pertama. makanya di bulan Juli dia sudah sering diancam” ujar Kamaruddin.
Ia juga menambahkan, salah satu bukti yang menunjukkan hal tersebut adalah ketika senjata Yosua Hutabarat dilucuti oleh Ricky Rizal di Magelang.
“Terbukti Ricky Rizal itu ketika di Magelang melucuti senjatanya Joshua. Artinya perencanaan itu sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari. Makanya di Magelang, Ricky Rizal sudah melucuti senjatanya si Yosua.” jelas Kamaruddin.
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak (VIVA/Yeni Lestari)
Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kerap hadir dengan keterangan dan informasi-informasi yang mengejutkan. Salah satunya adalah mengenai sosok ‘si Cantik’ dan wanita yang ia sebut sebagai piala bergilir.
Dari keterangan uang ia dapatkan dari seorang informan, sosok perempuan menangis berpakaian seragam coklat yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di jalan Bangka disebut sebagai piala bergilir.
Salah satu dari wanita ‘piala bergilir’ tersebut, menurut Kamaruddin adalah sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah jalan Bangka.
“Kemudian itulah, yang masuk sampai ke rumah Bangka itu dan di sana juga ‘si cantik’ itu juga ada yang menangis” ujar Kamaruddin dikutip dari kanal Youtube Metrotvnews Senin (5/12/2022)
“salah satu, salah satunya itu adalah piala bergilir, yang wanita coklat itu, satu lagi yang nangis di rumah Bangka. (Wanitanya) ada lebih dari satu, (salah) satu itu yang berseragam coklat, yang disebut piala bergilir.” sambungnya
Kamaruddin Simanjuntak juga mengatakan, informasi terkait wanita piala bergilir tersebut ia dapatkan dari intelijennya. Informan tersebut merupakan seorang intelijen lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).
“Yang menginformasikan ke saya itu intelijen senior, jenderal juga dari Akpol 87,” ucap Kamaruddin
Richard Eliezer alias Bharada E (tvOne/Muhammad Bagas)
Sebelumnya, Saat memberikan kesaksiannya di hadapan Majelis Hakim, Bharada RE mengatakan bahwa saat dirumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Bangka itu ada peristiwa dimana muncul perempuan menangis dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.
Hal tersebut, berawal saat Majelis Hakim bertanya terkait peristiwa apa yang membuat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.
"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dng FS?," tanya Hakim.
"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," ujar Bharada E
Tak lama berselang itu, Putri langsung memanggil ketiga ajudan tersebut, yakni Bharada RE, Brigadir Yosua dan Mathius Marey. Kemudian, kata Richard, mereka berempat langsung naik ke mobil dan berkeliling kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Kemudian, Richard menegaskan bahwa setibanya Ferdy Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah. Namun, Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah.
Namun, selang beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul seorang perempuan dari dalam rumah sambil menangis.
"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang Fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tutur Richard.
“Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," lanjut dia.
Kemudian, Richard menjelaskan bahwa setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling. (Mzn)
Load more