Jakarta, tvOnenews.com - Kekecewaan kader Partai Gerindra dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diungkapkan Politisi Gerindra, Andre Rosiade, dalam acara Catatan Demokrasi, di tvone.
Hal itu diungkapkan Andre Rosiade, karena Anies Baswedan telah menikung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Tak hanya itu saja, pada mulanya Andre Rosiade katakan, bahwa Anies Baswedan bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta berkat jasa Prabowo Subianto dan seluruh kader Partai Gerindra.
Namun pada saat ini, Anies tengah diusung sebagai Capres yang berpotensi menjadi rival Prabowo, kader Gerindra dilarang untuk mencaci Anies.
"Saya ingin menyampaikan Mas Anies adalah calon gubernur yang pernah didukung oleh Pak Prabowo, Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada kami, kader partai Gerindra, tidak boleh kita mencaci, memaki," ucap Andre Rosiade di acara Catatan Demokrasi yang bertajuk 'Pilpres 2024: Mungkinkah Anies Terganjal?' seperti yang dilansir dari VIVA Rabu, (7/11/2022).
Sambungnya menjelaskan, bahwa Prabowo sebagai Ketua Umum mengingatkan, agar Pemilu 2024 dijadikan Pemilu yang riang dan gembira.
Tak hanya itu saja, dia juga katakan, Prabowo juga berharap seluruh kader Gerindra bisa mendorong calon yang maju untuk menyampaikan program-program.
"Kita tidak usah mencaci memaki, atau mengungkit-ungkit itu perintah Pak Prabowo," beber Andre Rosiade.
Di samping itu, Andre Rosiade katakan, Anies tak memiliki etika karena sama sekali tak menemui Prabowo sebelum memutuskan untuk maju dalam Pilpres 2024. Padahal, Anies bisa jadi Gubernur DKI karena jasa dari Prabowo Subianto.
"Padahal kader-kader gerinda ini geregetan loh ya, berjuang habis-habisan karena saya melihat Pak Prabowo mendukung dan memodali Mas Anies dan kami semua kader Gerindra patungan rame-rame, dan mohon maaf ya, Ini kami ya yang di bawah. Ternyata Mas Anies pun maju. Itu hak beliau, kami hormati, tapi Mbok ya etika, ngomong ke Pak Prabowo," ujar Andre Rosiade.
Namun, kata Andre, Prabowo memiliki jiwa besar mengetahui sikap Anies yang secara tiba-tiba maju berkampanye sebagai bakal Capres tanpa menemui Prabowo.
"Itulah kebesaran jiwa Pak Prabowo. Tidak boleh kita mengungkit-ungkit itu," kata Andre Rosiade.
Foto Prabowo Subianto
Kemudian tvonenews.com juga memberitakan, bahwa Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan, capres partainya, Anies Baswedan, tidak bersalah atas safari politik yang dilakukan di Aceh pada 2 Desember 2022 lalu.
Hal ini merespons laporan yang dilayangkan oleh Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) ke Bawaslu.
APCD melaporkan Anies dan NasDem karena dianggap mencuri start kampanye dan melakukan politik identitas karena menggelar silaturahmi di Masjid Baiturahman, Aceh.
Selain itu, Ali juga jelaskan, Anies bersama kader NasDem yang lain hanya melaksanakan sholat Jumat. Kemudian, masyarakat menghampiri Anies untuk bersalaman usai sholat Jumat.
"Kebetulan saya ada di Aceh. Kita sholat Jumat di situ, selesai sholat, pas kita keluar masyarakat itu berkerumun mengerubungi Mas Anies. Anies berjalan terus sampai di luar masjid. Lalu dihadang masyarakat di situ," jelas Ali saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).
"Enggak tahu dimana yang dimaksud dengan kampanye? Harusnya masyarakatnya yang dilarang dong bertemu Anies," sambung dia.
Foto Anies Baswedan
Oleh karena itu, dia mengaku heran atas laporan APCD. Dia menegaskan Anies tidak mencuri start kampanye. Namun, hanya safari politik.
"Yang dilanggar itu apa toh? Undang-Undang Pemilu itu kan, Bawaslu berhak mengawasi itu ketika tahapan pemilu sedang dilaksanankan. Kalo sekarang itu bukan kampanye, ini bukan cari start atau start duluan," ujarnya.
Lebih lanjut, anggota DPR RI ini menantang APCD untuk melanjutkan laporannya. Dia meyakini Bawaslu akan menindak laporan tersebut sesuai aturan yang berlaku.
"Ya iya dong. Ya laporkan aja. Itukan hak orang. Saya pikir Bawaslu adalah lembaga independen, maksudnya pengawasan yang dilakukan Bawaslu itu mesti berbasis aturan kan," tandas Ali.
Sementara itu, Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) melaporkan Calon Presiden pilihan NasDem, Anies Baswedan yang dinilai sudah melanggar ketentuan Undang-undang No 7 Tahun 2007 tentang pemilu. Anies dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap memanfaatkan rumah ibadah sebagai lokasi kampanye identitas.
"Kami menolak adanya pelaksanaan kampanye Pemilu yang dilakukan secara curang oleh salah satu kandidat Capres dari Partai NasDem, yang diduga sudah mencuri start untuk kampanye dengan melakukan kegiatan memanfaatkan rumah ibadah sebagai sarana kepentingan politiknya," ujar Koordinator APCD, Husni Jabal, Selasa (6/12/2022). (muu/aag)
Load more