Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan sikap waspada bencana sebagai gaya hidup sehari-hari.
Sebab, menurut Muhadjir, bencana semakin menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia.
Dia mengungkapkan bahwa angka kebencanaan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
“Kita harus menjadikan waspada bencana itu adalah gaya hidup," tutur Muhadjir, Rabu (14/12/2022).
"Karena dari tahun ke tahun angka kebencanaan kita semakin meningkat, ditambah dengan bencana yang diakibatkan dari bencana hidrometeorologi,” sambungnya.
Lanjut dia menjelaskan bahwa sebanyak 95 persen merupakan bencana hidrometeorologi yang disebabkan dinamika iklim dan perubahannya.
"Seperti puting beliung, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga memiliki potensi risiko bencana geologi.
"Seperti gempa tektonik, likuifaksi, tsunami dan erupsi vulkanik sangat besar," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu adanya sikap siaga bencana untuk menghadapi kondisi Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) ini.
"Kondisi ini tentunya menjadi refleksi, bahwa masih diperlukan sikap siaga dan waspada menghadapi ketidakpastian sangatlah penting,” ucap dia.
Bahkan, baru-baru ini Indonesia kembali menghadapi duka yang mendalam akibat kejadian Gempa Cianjur. Bencana tersebut menelan 335 korban jiwa dan kerusakan hingga 56.548 rumah warga.
"Bencana adalah urusan bersama, untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata," kata dia.
"Perlu dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media," pungkasnya. (rpi/ree)
Load more