Kudus, 9/6 – Kepala Desa (Kades) Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah (Jateng) mendadak viral setelah video saat ia menceramahi warga desa yang abaikan protokol kesehatan, diunggah ulang di akun media sosial Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Nur Taufiq, kades tersebut, jengkel pada masyarakat yang susah sekali diberitahu untuk memakai masker dan menjaga jarak. Sehingga ia menyentil warga yang ngeyel dengan cara berkeliling desa dengan pengeras suara.
“Anak-anak kita pingin sekolah, pingin ngaji, pingin semuanya, Bu. Kita sudah bosan seperti ini, Bu. Tapi sampeyan saya minta untuk pakai masker enggak mau. Diberitahu untuk pakai masker sambil duduk dan jaga jarak, begitu saja tidak mau. Subhanallah!” ucap Nur Taufiq melalui pengeras suaranya.
Sesekali mobilnya berhenti di tempat warga berkumpul.
“Sampeyan menyalahkan negara, nutup sekolah, nutup pabrik, salahnya negara. Tetapi disuruh pakai masker enggak mau, yaa Allah, yaa Kariim,” Kata Kades dengan nada yang nyaris putus asa.
Di saat bersamaan, Taufiq bersama perangkat desa menyemprot disinfektan ke jalan yang dilewati serta membagikan masker.
“Kau kena corona kau salahkan negara. Terus kami harus bagaimana? Tugas kami harus bagaimana? Ketika kau aku minta untuk protokol kesehatan, kau mengatakan itu hanya omong kosong. Ketika kau kuminta untuk pakai masker, membuat sesak napas. Tetapi ketika kau sakit kau minta tolong pada dokter kami,” teriak Taufiq.
Warga yang merasa tidak enak hati kemudian mendekat untuk mengambil masker yang dibagikan petugas. Dengan sigap mereka memakainya.
“Orang yang kena corona itu, enggak mau pakai masker. Pingin anaknya ngaji, pingin madrasah dibuka, ayo maskeran,” imbau Kades.
Nur Taufiq tak menyangka aksi hariannya itu menarik perhatian warganet termasuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Pada Rabu, unggahan Ganjar di Instagram tentang Kades Golantepus ini sudah ditonton
968 ribu kali.
“Begini ikhtiar seorang kades di Kudus. Warga Kudus bantu untuk selalu jaga prokes ya?” tulis Ganjar.
Saat dijumpai di kediamannya, Nur Taufiq cerita bahwa intonasi dan gaya bahasa saat keliling desa sengaja ia pakai karena dia merasa prihatin dengan perilaku warganya yang tidak memperhatikan prokes.
“Kita tidak menyangka sampai ke sana. Karena itu sudah sebagai rutinitas kita. Kebiasaan kita minimal satu minggu sekali woro-woro itu. Kalau saya tidak seperti itu mereka keras kepala,” kata Kades.
Nur Taufiq bersyukur melalui video yang viral tersebut, masyarakat di desanya semakin disiplin menggunakan masker. Apalagi, desanya sekarang berada di zona kuning, meski desa lain di sekitarnya berstatus zona merah.
Kudus mengalami lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Lebaran 2021. Penyebabnya diyakini kaena warga yang mengabaikan prokes, serta ziarah dan silaturahmi saat idulfitri. Kudus merupakan salah satu daerah wisata religi karena menjadi salah satu sentra penyebaran Islam di Nusantara. (act/galih)
Load more