LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Friksi Kelompok Pragmatis dan garis keras Taliban Makin Menguat
Sumber :
  • associated press

Friksi Kelompok Pragmatis dan garis keras Taliban Makin Menguat

Friksi antara kelompok pragmatis dan ideologis dalam kepemimpinan Taliban makin menguat sejak kelompok tersebut membentuk kabinet garis keras pekan lalu.

Kamis, 16 September 2021 - 21:34 WIB

Kabul, Afghanistan - Friksi antara kelompok pragmatis dan ideologis dalam kepemimpinan Taliban makin menguat sejak kelompok tersebut membentuk kabinet garis keras pekan lalu. Pembentukan kabinet itu sesuai dengan gaya kepemimpinan keras Taliban tahun 1990-an dibandingkan dengan janji pembentukan pemerintahan yang inklusif, kata dua warga Afghanistan yang memahami pergulatan kekuasaan tersebut.

Perselisihan tersebut terjadi di balik layar, namun kabar burung cepat beredar mengenai konfrontasi keras antara kedua kelompok di istana presiden, termasuk klaim bahwa sang pemimpin faksi pragmatis, Abdul Ghani Baradar, dibunuh. Kabar burung tersebut bertiup begitu kencang sampai-sampai pernyataan yang dibuat menggunakan suara maupun tertulis, keduanya diduga dibuat sendiri oleh Baradar, menyanggah bahwa ia telah terbunuh. Kemudian pada hari Rabu, Baradar muncul dalam sebuah wawancara dengan TV nasional negeri tersebut.

"Saya sedang dalam perjalanan dari Kabul jadi saya tidak memiliki akses ke media untuk menyangkal kabar tersebut", demikian tanggapan Baradar atas rumor tersebut. Baradar menjadi pemimpin negosiator dalam dialog antara Taliban dengan Amerika Serikat yang membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Penarikan pasukan tersebut selesai akhir Agustus, dua pekan setelah Taliban menyerbu Kabul.

Sesaat setelah pengambilalihan Kabul, Baradar menjadi pejabat senior Taliban pertama yang menyatakan kemungkinan suatu pemerintahan inklusif. Namun harapan itu pupus setelah pembentukan kabinet yang seluruhnya berisi laki-laki dari Taliban. Pertanda lebih jauh bahwa kelompok garis keras menang adalah bendera putih Taliban dikibarkan di istana presiden, menggantikan bendera nasional Afghanistan.

Baca Juga :

Seorang pejabat Taliban mengatakan para pemimpin belum membuat keputusan akhir mengenai bendera tersebut, dengan banyak kalangan yang condong mengibarkan kedua bendera bersandingan pada akhirnya. Ia berbicara dalam keadaan anonim karena tidak diizinkan untuk berbicara masalah internal pada media.

Kedua warga Afghanistan yang memahami pergulatan kekuasaan tersebut juga berbicara dalam keadaan anonim untuk melindungi kerahasiaan mereka yang menyampaikan kekecewaan atas pembentukan kabinet. Mereka mengatakan satu menteri dalam kabinet, yang berpikir untuk menolak posisinya, dibuat marah oleh pemerintahan yang diisi hanya oleh Taliban yang menjauhkan suku dan agama minoritas.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyangkal keretakan dalam kepemimpinan Taliban. Hari Selasa, menteri luar negeri Taliban, Amir Khan Mutaqi, menyanggah laporan-laporan seperti "propaganda".

Baradar terlihat absen dari fungsi-fungsi utama. Contohnya, ia tidak berada di istana presiden awal pekan ini untuk menerima kunjungan wakil perdana menteri Qatar, Sheikh Mohammad bin Abdur Rahman Al-Thani, yang juga merupakan menteri luar negeri dan melakukan kunjungan luar negeri tingkat tinggi sejak Taliban berkuasa. Ketidakhadiran Baradar menjadi perhatian besar karena Qatar telah menampungnya selama beberapa tahun sebagai pemimpin bidang politik Taliban di ibu kota Qatar, Doha.

Namun dalam wawancara yang disiarkan hari Rabu, Baradar mengatkan ia tidak ikut dalam pertemuan tersebut karena ia tidak tahu ada kunjungan menlu Qatar ke Kabul. "Saya sudah pergi saat itu dan tidak bisa kembali," kata Baradar.

Sejumlah pejabat dan warga Afghanistan yang memahami dan melakukan kontak dengan Baradar memberi tahu The Associated Press sebelumnya bahwa ia berada di ibu kota provinsi sebelah barat daya, Kandahar, untuk sebuah pertemuan dengan pemimpin Taliban, Haibatullah Akhunzada. Figur Taliban lainnya mengatakan Baradar mengunjungi keluarga yang sudah 20 tahun tak ditemuinya akibat perang.

Para analis mengatakan friksi tersebut mungkin tidak akan menjadi ancaman serius bagi Taliban untuk sekarang. "Kita sudah bertahun-tahun melihat bahwa meskipun ada perselisihan, Taliban tetap menjadi suatu lembaga yang padu dan keputusan-keputusan besar tidak mendapatkan penentangan serius," kata Michael Kugelman, wakil direktur program Asia di Wilson Center, Washington.

"Saya pikir perselisihan internal saat ini bisa diatasi," katanya. "Tapi, Taliban akan berada di bawah banyak tekanan saat mencoba mengonsolidasikan kekuatannya, memperoleh legitimasinya, dan menghadapi tantangan-tantangan besar terhadap kebijakannya. Jika upaya-upaya tersebut gagal, suatu organisasi yang tertekan bisa menghadapi konflik internal yang lebih banyak dan lebih serius."

Namun, perpecahan Taliban saat ini akan menjadi lebih sulit diselesaikan tanpa kepemimpinan keras sang pendiri Taliban, mendiang Mullah Omar, yang menuntut kesetiaan tanpa keraguan.(ap/nvr/chm)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jemaah Haji Kloter Satu asal Bojonegoro Diberangkatkan ke Tanah Suci, Pj Gubernur Minta Jemaah Jaga Kesehatan

Jemaah Haji Kloter Satu asal Bojonegoro Diberangkatkan ke Tanah Suci, Pj Gubernur Minta Jemaah Jaga Kesehatan

Kloter pertama jemaah haji Embarkasi Surabaya tahun 1445 H/2024 M resmi dilepas Penjabat (Pj) Gubenur Jawa Timur, Adhy Karyono ke Tanah Suci pada Sabtu (11/5) pukul 23.50 WIB.
Kompak dan Sefrekuensi, Pasangan Kekasih di Sibolga Selatan Ditangkap Curi Sepeda Motor

Kompak dan Sefrekuensi, Pasangan Kekasih di Sibolga Selatan Ditangkap Curi Sepeda Motor

Dua tersangka, SG alias AG (28), warga Lingkungan VI, Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan AP (23), warga Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, yang diketahui memiliki hubungan asmara, berhasil diamankan.
3 Pemain Timnas Indonesia Ini Bisa Diboyong oleh Como 1907 yang Bakal Tampil di Serie A Liga Italia Musim Depan

3 Pemain Timnas Indonesia Ini Bisa Diboyong oleh Como 1907 yang Bakal Tampil di Serie A Liga Italia Musim Depan

Como 1907 yang dimiliki oleh pengusaha Hartono Bersaudara bisa saja mendatangkan pemain bintang Timnas Indonesia ini untuk mentas di Serie A Liga Italia 2024/25
Fans Korea Berikan Komentar hingga Kecaman soal Tandem Baru Megawati Hangestri di Red Sparks, Pevoli Serbia Ini Katanya ...

Fans Korea Berikan Komentar hingga Kecaman soal Tandem Baru Megawati Hangestri di Red Sparks, Pevoli Serbia Ini Katanya ...

Berbagai komentar orang Korea setelah Jung Kwan Jang Red Sparks resmi memilih Vanja Bukilic menjadi tandem baru Megawati Hangestri untuk mengarungi V-League.
972 Jemaah Calon Haji Asal Sumut Tak Bisa Berangkat, Ini Penyebabnya

972 Jemaah Calon Haji Asal Sumut Tak Bisa Berangkat, Ini Penyebabnya

Kepala Seksi Jemaah Disabilitas bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan Tahun 1445 H / 2024 M, dr Nora Nasution mengatakan, sampai saat ini pihaknya mendata ada 972 jemaah calon haji gagal berangkat karena terdeteksi mengalami sakit.
Pakai Nameset Nama Ibu, Pemain Keturunan Indonesia Ini Cetak Gol untuk AC Milan

Pakai Nameset Nama Ibu, Pemain Keturunan Indonesia Ini Cetak Gol untuk AC Milan

Pada kemenangan 5-1 AC Milan tersebut, tidak ada nama pemain yang meramaikan pertandingan.
Trending
Eks Bintang Liga Inggris Ini Buat Pengakuan Soal Timnas Indonesia U-23, Katanya Tim Asuhan Shin Tae-yong Itu ...

Eks Bintang Liga Inggris Ini Buat Pengakuan Soal Timnas Indonesia U-23, Katanya Tim Asuhan Shin Tae-yong Itu ...

Timnas Indonesia U-23 terus mendapat pujian dari tokoh sepak bola dunia usai tampil menawan di Piala Asia U-23 2024.
Saksi Ceritakan Detik-detik Kecelakaan Maut Bus Rombongan Siswa SMK Depok di Ciater Subang, Diduga Rem Blong dan Lampu Mati, 11 Orang Tewas Bergelimpangan

Saksi Ceritakan Detik-detik Kecelakaan Maut Bus Rombongan Siswa SMK Depok di Ciater Subang, Diduga Rem Blong dan Lampu Mati, 11 Orang Tewas Bergelimpangan

Belasan korban bergelimpangan setelah bus pariwisata Trans Putera Fajar yang mengangkut puluhan siswa dari Depok mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang.
PSSI Beri Ultimatum untuk Shin Tae-yong Setelah Perpanjang Kontrak: Jangan Lagi Ngomongin Fondasi

PSSI Beri Ultimatum untuk Shin Tae-yong Setelah Perpanjang Kontrak: Jangan Lagi Ngomongin Fondasi

Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga siap memberikan kontrak baru kepada Shin Tae-yong untuk tetap menahkodai Timnas Indonesia dengan klausul kontrak tertentu
Cerita Ernando Ari Tagih Kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia, Bukannya Takut Malah ...

Cerita Ernando Ari Tagih Kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia, Bukannya Takut Malah ...

Maarten Paes telah mengambil sumpah WNI dan membuatnya sudah bisa bermain untuk Timnas Indonesia. 
Daftar Lengkap 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, 46 Lainnya Luka-Luka

Daftar Lengkap 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, 46 Lainnya Luka-Luka

Inilah daftar lengkap 11 korban tewas kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang. Ada juga daftar lengkap 46 korban luka-luka.
Firasat Kuat Dirasakan Murid SMK Lingga Kencana Depok Sebelum Kecelakaan, Sempat Makan di Kegelapan hingga Bus Tidak Bisa Menanjak

Firasat Kuat Dirasakan Murid SMK Lingga Kencana Depok Sebelum Kecelakaan, Sempat Makan di Kegelapan hingga Bus Tidak Bisa Menanjak

Firasat kuat dirasakan murid SMK Lingga Kencana Depok sebelum kecelakaan. Firasat itu dirasakan ketika bus tidak bisa menanjak. Begini kesaksiannya.
Meski Terhalang Regulasi karena Statusnya sebagai WNI, Elkan Baggott Tetap Bisa Tampil di Premier League Bersama Ipswich Town, Asalkan...

Meski Terhalang Regulasi karena Statusnya sebagai WNI, Elkan Baggott Tetap Bisa Tampil di Premier League Bersama Ipswich Town, Asalkan...

Elkan Baggott masih berpeluang tampil untuk Ipswich Town di Premier League musim depan meski ada rumor tak bisa main di sana karena sudah bela Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
OnePrix
15:00 - 15:30
Football Vaganza
15:30 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
Selengkapnya