LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Arab Saudi dan Jepang rayakan kemenangan mengejutkan di Piala Dunia 2022.
Sumber :
  • fifa

Catatan Piala Dunia: "Arab dan Jepang Hanya Menang Skor"

Football is magic. Begitulah pesona sepakbola. Selalu ada drama di dalamnya. Ada saja kejadian di luar nalar, membuat kita terkejut, lantas - mau tak mau - ikut bergunjing, dalam bungkusan bersuka ria.

Kamis, 24 November 2022 - 12:43 WIB

Jakarta – Football is magic. Begitulah pesona sepakbola. Selalu ada drama di dalamnya. Ada saja kejadian di luar nalar, membuat kita terkejut, lantas - mau tak mau - ikut bergunjing, dalam bungkusan bersuka ria.

Mafhum saja, siapa pun pesuka sepakbola tak menduga kalau Argentina bisa kalah dari Arab Saudi. Kemudian Jerman bisa takluk dari Jepang, dengan skor sama 1-2, di pesta akbar sepakbola, Piala Dunia 2022 Qatar.

Takjubnya lagi, drama prosesi kekalahan - dua negara kiblat sepakbola - itu pun persis sama. Di babak pertama, Argentina dan Jerman sama-sama unggul satu gol melalui tendangan dari titik penalti.

Lantas, di babak kedua terjadilah drama sulap. Saat pendukung Argentina yakin Lionel Messi akan buat gol lagi, eh justru Arab mencetak dua gol. Begitu pula Jerman, pendukungnya sontak diam, saat pemain Jepang mencetak dua gol melalui serangan balik.

Baca Juga :

"Bandar mulai bermain di Qatar," gunjing seorang teman di instagram sesaat Argentina kalah. "Wooww… gokil tank panzer ditebas samurai...," komen teman lain di grup whats-app insan sepakbola, menyusul Jerman tumbang.

Tidak lama kemudian, beredar konten flyer di berbagai sosial media dengan isi seperti ini: "Kemenangan Arab Saudi dan Jepang membuktikan kalau bangsa Asia mampu kok bersaing di Piala Dunia." Nah… ini yang menarik dan cukup sedap untuk digunjingkan.

Di Piala Dunia, tim Asia menang dari tim raksasa Eropa bukan kali ini saja. Umpamanya di 1966, Korea Utara memperdaya raksasa Italia 1-0. Di Piala Dunia 1994, Arab Saudi pernah mengalahkan Belgia 1-0.

Korea Selatan lebih hebat lagi. Pada Piala Dunia 2002, mereka menang dari Portugal 1-0, dari Spanyol 5-4 (adu penalti), dan 2-1 dari Italia. Langkah negara penghasil ginseng itu baru tersandung di semifinal, kalah 1-2 oleh Jerman.

Jadi pembaca, kemenangan Arab Saudi atas Argentina, serta Jepang dari Jerman, tidaklah membuat peta kekuatan sepakbola dunia berubah. Itu hanya kemenangan angka di skor akhir. Itu keberuntungan tim underdog, karena itu pulalah kita dihinggapi euforia sukacita.

Dari aspek teknik atau cara bermain, sepakbola Latin dan Eropa masih di atas. Lihatlah kembali, laga Argentina versus Arab Saudi. Messi dan kawan kawan menguasai jalannya pertandingan. Statistik mencatat, Argentina 69%, Arab Saudi 31%. 

Pemain Argentina melakukan 16 kali tembakan ke gawang Arab, hanya satu berbuah gol. Sementara Arab, cuma tiga kali menembak, tapi menghasikan dua gol.

Jangan lupa, di babak pertama Argentina membuat tiga gol lain, sayang tiga gol itu dianulir lantaran offside. Kalau tidak Argentina unggul 4-0 di paruh waktu.

Begitu juga Jerman memenangkan game dengan penguasaan bola 76%. Sedangkan Jepang 23%. Pemain Jerman melepaskan 26 kali tembakan ke gawang Jepang, hanya berbuah satu gol. Sialnya, satu gol lain dibatalkan karena offside. Kalau sah, Jerman unggul 2-0 di babak pertama.

Sementara itu, pemain Jepang yang bermain spartan sepanjang pertandingan melakukan 12 kali tembakan ke gawang. Dua berbuah gol, dan satu gol lagi tidak sah karena offside. Jepang praktis bermain negatif, pakai taktik 'parkir bus', khususnya di 15 menit jelang laga berakhir.

Meminjam anekdot anak-anak bola: Argentina dan Jerman menyerang dua hari dua malam, eeh yang menang justru lawan. Maksudnya Argentina dan Jerman tak layak kalah. Tapi itulah, nasib buruk seperti itu lazim terjadi di kancah sepakbola.

Karena itu, pendukung Argentina jangan dulu patah semangat, apalagi beralih ke tim lain. Tim Anda lagi sial saja. Lionel Messi masih pemain terbaik. Yakinlah, Messi dibantu pemain lain, akan membuat Tim Tango bangkit di laga berikutnya. Kembali jadi kandidat juara.

Untuk fans Jerman, jangan lupa petuah legenda sepakbola Inggris, Garry Lineker: Football is a simple game. Twenty-two men chase a ball for 90 minutes and at the end, the Germans always win. Tetap semangat, Jerman ‘kan disebut tim diesel, terlambat panas.

Sekarang, yang berdebar, dan tak sabar tentu pendukung Korea Selatan, yang timnya akan melawan Uruguay di laga perdana. Sesama Asia, dan juga pendukung Brasil, saya pun berharap Korsel menang. Itu menambah Piala Dunia semakin menghibur, lantaran membolak-balik akal dan perasaan.

Lalu untuk sepakbola Indonesia, apa yang bisa diresapi? Mungkin perlu kita catat, Arab Saudi dan Jepang bisa 'mendunia' lantaran banyak pemainnya yang bermain di kompetisi kelas atas, khususnya di Eropa.

Kata lainnya, sepanjang pemain Indonesia tidak bermain di kompetisi kasta tinggi di negara Eropa, maka timnas Indonesia tak bakal bisa "bicara" di pentas dunia. Ini dogma, tak pantas diperdebatkan, hahaha.

Penulis: Reva Deddy Utama, Jurnalis & Pemerhati Sepakbola.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bela Terdakwa Korupsi Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan, JK: Ini Bisnis, Cuma Rugi 2 Tahun Kenapa Dihukum?

Bela Terdakwa Korupsi Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan, JK: Ini Bisnis, Cuma Rugi 2 Tahun Kenapa Dihukum?

Jusuf Kalla mengatakan apa yang menimpa eks Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Galaila Karen Agustiawan murni bisnis perusahaan, sehingga tidak tepat dihukum
Harga Beras Terus Meroket, BI Kembangkan Padi Gamagora dari UGM di Lombok Tengah NTB

Harga Beras Terus Meroket, BI Kembangkan Padi Gamagora dari UGM di Lombok Tengah NTB

BI kembangkan Padi Gamagora 7 di Lombok Tengah, NTB. Gamagora artinya Gadjah Mada Gogo Rancah 7 yakni varietas yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian UGM.
12 Polisi di Jajaran Polda Sulbar Terlibat Kriminal Akan Dipecat Hari Senin

12 Polisi di Jajaran Polda Sulbar Terlibat Kriminal Akan Dipecat Hari Senin

12 anggota polisi di jajaran Polda Sulawesi Barat (Sulbar) yang terlibat berbagai kasus akan dipecat dalam waktu dekat ini.
Arwah Vina Ancam Polisi untuk Tangkap 3 Pelaku Lain: Kalo Gak Sanggup Cari Biar Saya yang Datengin

Arwah Vina Ancam Polisi untuk Tangkap 3 Pelaku Lain: Kalo Gak Sanggup Cari Biar Saya yang Datengin

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina Cirebon 2016 silam kembali jadi sorotan lantaran cerita tersebut dibuat menjadi sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari
Fraksi Golkar Sepakat Pasal 15 UU Kementerian Negara Direvisi: Kebutuhan Mendesak

Fraksi Golkar Sepakat Pasal 15 UU Kementerian Negara Direvisi: Kebutuhan Mendesak

Golkar menyetujui perubahan atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Kementerian Negara. Golkar menilai revisi harus dilakukan karena kebutuhan mendesak.
Sedang Bersihkan Selokan, Petugas Normalisasi Malah Temukan Potongan Tubuh Manusia

Sedang Bersihkan Selokan, Petugas Normalisasi Malah Temukan Potongan Tubuh Manusia

Polisi selidiki penemuan potongan tubuh manusia yang ditemukan di dalam selokan oleh petugas normalisasi saluran selokan dinas PUPR Kota pontianak di Jl. Danau.
Trending
Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina menyebut anaknya belum bisa masuk ke dalam pintu. Ayah Vina mengetahui hal ini ketika Vina merasuki Linda.
Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas gelandang Timnas Indonesia Thom Haye tak dilirik, Como 1907 ternyata menargetkan pemain kelas dunia di bursa transfer musim panas.
Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia sedianya selesai pada Desember 2023 lalu. 
Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Sosok Pegi alias Perong tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky masih berkeliaran sejak tahun 2016 silam. Polda Jabar pun mengungkapkan ciri-cirinya dan
Tukang Sate Bak 'Malaikat Petunjuk' Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Bongkar Markas Pelaku yang Sedang Tepar Pesta Miras  Vina: Sebelum 7 Hari, Vina, pembunuhan, pemerkosaan

Tukang Sate Bak 'Malaikat Petunjuk' Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Bongkar Markas Pelaku yang Sedang Tepar Pesta Miras Vina: Sebelum 7 Hari, Vina, pembunuhan, pemerkosaan

Kisah Vina yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh geng motor di Cirebon pada 2016 silam kembali menjadi pembicaraan hangat.
Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Pelatih asal Thailand, Witthaya Laohakul menilai kesuksesan Timnas Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir tidak akan bertahan lama.
Terungkap, Satu per satu Tabir Kasus Pembunuhan Vina, Marliyana Bocorkan Fakta-fakta Baru

Terungkap, Satu per satu Tabir Kasus Pembunuhan Vina, Marliyana Bocorkan Fakta-fakta Baru

Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pengakuan kakak Vina, Marliyana. Hal ini lantaran, Marliyana bocorkan fakta-fakta baru kasus pembunuhan Vina di YouTube
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
Selengkapnya