Jakarta, tvOnenews.com - Marko Simic menggugat Persija Jakarta ke FIFA karena masalah tunggakan gaji. Simic pun memenangi gugatan, sehingga manajemen tim Macan Kemayoran harus membayar denda hingga Rp20,74 miliar ke yang bersangkutan.
Marko Simic sejatinya merupakan andalan Persija di lini depan. Sejak bergabung pada 28 Desember 2017, bomber 35 tahun itu tidak tergantikan perihal sebagai juru gedor Macan Kemayoran.
Total 73 gol disumbangkan Simic dalam 111 pertandingan bersama Persija. Rentetan prestasi individu dan klub tak ayal disabet bomber Kroasia tersebut.
Simic tercatat memenangi gelar juara Liga 1, Piala Presiden, dan Piala Kemenpora bersama Persija. Dia pun dua menjadi top skor Liga 1 pada musim 2018-2019.
Sayangnya, kisah Manis Simic bersama Persija berakhir ke meja hijau. Lantas, mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
Berikut kronologi fakta konflik Marko Simic dengan Persija, yang awalnya dari Covid-19 hingga berujung dendan puluhan miliar rupiah.
Hubungan Simic dengan Persija mulai merenggang ketika pandemi Covid-19. Terlebih ketika PSSI membebaskan klub soal perihal kebijakan pemangkasan gaji.
Klub-klub kontestan Liga 1 mengklaim mengalami kondisi force majeure akibat wabah Covid-19. Alhasil PSSI menyatakan klub wajib membayar gaji pemain maksimal 25 persen dari nominal kontrak, terhitung sejak periode Maret-Juni 2020.
Kebijakan yang diambil Persija berdasarkan peraturan PSSI membuat Simic tidak digaji secara penuh. Di atas kertas, sang pemain hanya meraih pendapatan maksimal 25 persen.
Simic pun mencoba bertahan dengan situasinya di Persija. Aroma konflik Simic dengan Persija pun mulai menyeruak, setelah sang pemain mengumumkan gajinya tidak dibayar Persija selama satu tahun pada 26 April 2022.
Konflik yang dialami dengan Persija membuat Simic mengakhiri kontraknya secara sepihak. Dia mengambil tindakan itu karena mengklaim Persija melanggar kontrak yang telah disepakati, yakni menunggak gaji selama satu tahun.
Instagram/@markosimic_77
"Dari lubuk hati terdalam, saya mencintai klub ini, kota ini, saya mencintai kalian semua," ujar Simic perihal perpisahannya bersama Persija.
Manajemen Persija menyatakan klub tidak menunggak gaji Simic. Negosiasi menjadi buntu karena klub terdampak pandemi Covid-19.
Simic pun tidak terima dengan keputusan Persija. Sang pemain akhirnya mengadu untuk memperjuangkan hak-haknya ke FIFA.
Kasus Marko Simic dengan Persija akhirnya masuk ke persidangan. FIFA kemudian memutuskan tim Ibu Kota Indonesia itu bersalah atas kasusnya dengan Simic.
FIFA memutuskan Persija harus membayar hak-hak Simic. Dispute Resolution Chamber mewajibkan Persija membayar sejumlah tunggakan gaji dari Mei 2020 sampai April 2022.
Rinciannya adalah sebesar 1.301.048 dolar AS plus Rp745.172.221. Alhasil total Persija harus membayar denda kepada Simic sekitar Rp20,74 miliar.
Load more