Sleman, DIY - PSS Sleman dipaksa mengakui keunggulan Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 musim 2021/2022. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Kamis (13/1/2022) malam, Super Elja kalah dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan Singo Edan dicetak mantan pemain PSS, Kushedya Hari Yudo pada menit ke-53, serta Dendi Santoso menit 56'. Kemenangan ini mengantar Arema FC merebut posisi puncak klasemen sementara dari Persib Bandung yang di laga lain juga kalah dari Bali United dengan skor 1-0.
"Pertama, selamat untuk Arema sudah menang. Di babak pertama kita cukup bagus. Apa yang kita inginkan sudah mulai terjalankan. Tapi mereka mendapat gol terlalu mudah. Ini satu pengalaman dan situasi yang kami harus belajar untuk ke depannya," ujarnya dalam konpers virtual usai laga.
Putu menjelaskan, kekalahan ini salah satu faktornya karena aliran bola antar pemain tidak berjalan cepat sesuai harapan. Ruang untuk melakukan passing antar lini juga tidak terbuka lebar.
Akibatnya, para pemain hanya bisa menguasai bola di lini pertahanan dan sulit menembus pertahanan lawan. Mantan pelatih Persekat Tegal itu menampik jika disebut hanya menerapkan strategi bertahan dan mengincar hasil imbang.
"Pertama tentu kita mesti bersabar, sirkulasi bola memang tidak jalan. Seandainya sirkulasi bolanya lebih cepat, lebih terbuka ruangnya untuk kita passing antar lini. Jadi bukan masalah kita mau ambil 1 poin. Saya bukan tipikal seperti itu," tegas Putu.
Pelatih berlisensi A AFC itu menambahkan, tujuannya dalam setiap pertandingan tentu untuk meraih kemenangan seperti saat melawan Persiraja. Namun yang dihadapi kali ini merupakan salah satu tim favorit dengan mental juara.
Coach Putu juga mengakui, situasi dua gol cepat dalam selang waktu 3 menit membuat gestur pemain seakan hilang dan menganggap pertandingan sudah selesai.
"Sekali lagi, Ini jadi pengalaman ya untuk kami. Karena situasi gol sama dan waktunya sangat berdekatan. Mereka mesti cepat berbenah agar ketika gol pertama terjadi, tidak ada lagi gestur pemain yang hilang semua dan menganggap seperti pertandingannya sudah selesai. Ini yang tidak boleh terjadi di situasi kompetisi seperti ini," terangnya.
Tak ingin larut dalam kekalahan, mantan pemain Timnas era 2000an itu meminta Bagus Nirwanto dan kolega mengambil pengalaman dari laga melawan Arema FC. Kekalahan itu harus jadi motivasi untuk bangkit pada laga selanjutnya.
"Saya berharap para pemain bisa mengambil pengalaman terbaik dari pertandingan ini dan ini bisa jadi luar biasa untuk perkembangan PSS dalam menghadapi pertandingan selanjutnya," harap pelatih 48 tahun itu.
Kekalahan ini membuat posisi PSS di klasemen sementara tidak beranjak dari nomor 10 dengan koleksi 24 poin. Pada laga selanjutnya, skuat Super Elang Jawa akan bertemu Madura United tanggal 18 Januari 2022. (Andri Prasetiyo).
Load more