Sementara itu, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing akan melakukan penyidangan dalam waktu dekat kepada Arema FC atas tanggungjawab dalam kericuhan Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," terangnya.
Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam insiden ini. Namun, jika ada korban yang meninggal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian.
"Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tambahnya.
Erwin juga memastikan bersama dengan tim dari PSSI segera berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Itu dilakukan agar saat sidang Komdis nanti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema.
Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi akan terbang ke Malang guna membentuk tim investigasi mengumpulkan data pasca kerusuhan yang memakan korban puluhan nyawa tersebut.
"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi dikutip laman PSSI, Minggu (02/10/2022) dini hari.
Load more