Jakarta – Menpora mengusulkan agar memprioritaskan proses audit stadion untuk klub-klub Liga 1. Pelaksanaan audit merupakan tindak lanjut penanganan Tragedi Kanjuruhan.

Menyingkapi kasus Tragedi Kanjuruhan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyarakan agar audit terhadap kondisi stadion di Indonesia berlangsung mengikuti prioritas. Menpora mengusulkan supaya stadion klub-klub peserta Liga 1 mendapat perhatian lebih awal.

Menpora mengakui bahwa pengutamaan audit terhadap stadion-stadion yang menyelenggarakan Liga 1 merupakan upaya agar kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional tidak berhenti terlalu lama. Liga terhenti setelah kasus tragedi sepakbola di Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan suporter tewas.

Bersamaan dengan proses audit, Menpora juga bekerja sebagai Wakil Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan mengusut peristiwa mematikan di Malang.

"Liga 1 ‘kan ada 18 klub. Itu dulu yang kita prioritaskan. Itu dulu karena 'kan ini kompetisi tidak boleh berhenti terlalu lama, karena ini urusan gaji, pemain, dan lain-lain," kata Amali.

Satu Stadion untuk Dua Klub

Menjalani musim 2022-2023, terdapat 16 stadion yang menjadi homebase bagi 18 klub sebagai stadion kandang saat mengarungi Liga 1. Terdapat dua stadion yang menjadi kandang bersama oleh dua tim yakni Stadion Pakansari di Bogor dan Indomilk Arena di Tangerang.

Pakansari menjadi kandang bersama Persikabo 1973 dan RANS Nusantara dan Indomilk Arena selain menjadi markas Persita Tangerang juga merupakan tempat tanding Dewa United FC.

Persebaya Surabaya menggunakan Stadion Delta Sidoarjo sebagai kandang selama beberapa waktu saat  pertandingan kualifikasi Piala Asia U-20 berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Zainudin Amalli menyatakan bahwa audit stadion bertujuan untuk memeriksa dan/atau memperbaiki akses keluar masuk, berdasarkan pelajaran memilukan dari Tragedi Kanjuruhan.

Malapetaka di Stadion Kanjuruhan menewaskan ratusan suporter setelah petugas pengamanan melepaskan tembakan gas air mata ke arah tribun setelah kerusuhan. Berdasarkan data Dokumentasi Kepolisian (Dokpol) Polri, tercatat sedikitnya 125 korban.

Namun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan, ada enam korban jiwa lain dari Tragedi Kanjuruhan. Namun Dokpol Polri tidak mencatat karena pihak keluarga sudah mengindetifikasi dan kemudian memakamkan jenazah sebelum ada pendataan. (ant/raw)