Jakarta - PSSI bersama AFC, FIFA, dan Pemerintah Indonesia membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/20/2022).
"Pertama-tama atas nama federasi sekali lagi mohon maaf atas apa yang terjadi. PSSI bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian ini (tragedi Kanjuruhan). Salah satu bentuknya hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat bentuk task force atau Satgas Transformasi Sepak Bola," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, di acara jumpa pers, Kamis (13/10/2022).
"Tentunya berisi pemerintah, FIFA, dan lain-lain. Ini ahli-ahli semua dalam sepak bola, security, safety stadion, dan sebagainya. Kiri saya dari AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, dan Kemenkes," tutur Iwan Bule.
Adapun pihak-pihak yang terlibat memiliki peran masing-masing dalam Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Polri, misalnya yang melakukan sinkronisasi aturan FIFA dan SOP keamanan.
Kemudian Kemenpora terkait keolahragaan.
"Nanti akan ada rapat lanjutan antara FIFA dan aturan Polri," ujar Iwan Bule.
Sementara itu, Kemendagri terkait kepemilikan stadion oleh pemerintah daerah, Kemenkes terkait penanganan kesehatan dalam tiap pertandingan, dan PUPR terkait arahan presiden untuk audit semua stadion.
"Pak menteri juga berada di lapangan untuk pastikan arahan presiden terkait standarisasi stadion-stadion yang akan dipakai pertandingan olahraga," kata Iwan Bule seraya mengenalkan Serge Dumotier, ahli stadion yang bekerja 20 tahun di FIFA.
Dengan adanya taskforce atau satgas transformasi sepak bola yang dibentuk betsama FIFA dan AFC, PSSI dapat memperbaiki sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik lagi setelah tragedi Kanjuruhan.
"Saya atas nama insan sepak bola federasi, mengucapkan terima kasih ke FIFA dan AFC yang sudah berikan pendampingan dan mentransformasikan apa-apa yang mesti diperbaiki di persepakbolaan Indonesia," pungkasnya. (hsn/mir)
Load more