tvOnenews.com - Menteri pemuda dan olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan.
"Kemarin saya sudah lapor pak presiden, 'Pak, ini saya didatangi oleh Liga 2' ada keinginan yang sudah saya sampaikan saya akan cari jalan keluar terbaik. Arahan pak presiden segera cari jalan keluar," kata Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta.
Demi menyelesaikan masalah ini, pihak Kemenpora bakal memanggil PSSI untuk meminta penjelasan dan bersama-sama mencari solusi.
Sebelum bertemu PSSI, Amali sempat bertemu dengan perwakilan klub Liga 2 yang mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kompetisi.
"Mereka murni menyampaikan keinginan mereka untuk berkompetisi, saya bilang saya tidak mungkin mengintervensi keputusan federasi karena itu sudah diputuskan oleh PSSI. Tetapi saya akan Carikan jalan keluar karena saya sudah berpengalaman beberapa kali ada kebuntuan-kebuntuan kompetisi tidak bisa jalan," ucap Amali.
"Saya komunikasi dengan berbagai pihak untuk turnamen tidak bisa akhirnya saya bisa dan terus terang saya langsung lapor pak presiden dan arahannya segera cari jalan keluar. Jalan keluarnya seperti apa saya rencana hari kamis akan mengundang PSSI untuk berdiskusi," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, PSSI melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) memutuskan untuk memberhentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor.
Menpora Zainudin Amali. Foto: tvOnenews.com/Bagas
“Pertama, keputusan ini merujuk atas adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan,” kata Yunus
“Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep kelanjutan Liga 2 antara klub dan PT Liga Indonesia Baru. Serta, kelanjutan Liga 2 yang sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada 20 Mei 2023,” lanjut Yunus
Penyebab lainnya yaitu kurangnya kelayakan infrastruktur yang sesuai dengan permintaan dari tim transformasi sepakbola Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan pada awal Oktober 2022 lalu. (VIVA/fan)
Load more