tvOnenews.com - Timnas Jepang mengalami kesulitan jelang babak perempatfinal melawan Iran pada Sabtu (3/2/2024).
Sebelum pertandingan, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) memutuskan untuk mencoret nama pemain Jepang, Junya Ito karena tuduhan pelecehan seksual.
JFA mencoret Junya Ito setelah dua wanita mengajukan tuntutan pidana pada Kepolisian Osaka atas tuduhan pelecehan seksual.
Meski pihak pemain sudah membantah, namun laporan tetap dilanjutkan.
Presiden JFA Kozo Tashima mengakui keputusan untuk mencoret Junya Ito agar keputusan tim bisa lebih fokus menjalani sisa pertandingan di Piala Asia.
"Kami perlu menciptakan lingkungan di mana para pemain dapat berkonsentrasi pada sepak bola. Kami mengambil keputusan tersebut setelah memikirkan situasi secara komperhesif," kata Kozo Tashima dilansir dari laman Japan Times.
Sementara itu dalam konferensi pers jelang laga pelatih Jepang, Hajime Moriyasy mengaku keberatan karena pencoretan tersebut.
Apalagi JFA tidak mengirimkan nama pemain untuk mengganti Junya Ito.
"Saya ingin berjuang hingga akhir turnamen bersama Junya Ito dan mengincar gelar bersama-sama," kata Hajime Moriyasu.
Sebagai pemain senior, Junya Ito tidak hanya berpengaruh di dalam lapangan tapi juga di ruang ganti.
Meski akhirnya melepas Junya Ito, namun Hajime Moriyasu ingin pemainnya bisa beristirahat mengingat tekanan besar padanya karena kasus tersebut.
"Dia adalah pemain yang memiliki kontribusi terhadap kemenangan kami, kepergiaannya menyakitkan dan mengecewakan, tapi saaya ingin memprioritaskan kondisi kesehatan mentalnya," kata Moriyasu.
"Tim ini bukan tim yang tidak berfungsi karena satu pemain absen, saya masih punya pemain hebat lainnya," kata Moriyasu.
Load more