Sudah lebih dari tiga dekade, Indonesia tak bisa jadi juara turnamen bergengsi di kawasan regional Asia Tenggara. Selain di Piala AFF untuk kategori senior, Timnas pun belum mampu lagi memperoleh medali emas cabang sepakbola putra di kejuaraan multievent sejak jadi kampiun pada SEA Games 1991.
Pada dua kejuaraan, Indonesia juga kalah oleh lawan yang sama, Thailand. Semasa Piala AFF 202 di Singapura, Timnas senior (walau menampilkan sebagian besar pemain muda) menyerah 0-4 pada leg pertama dan imbang 2-2 pada pertandingan kedua sehingga kalah agregat 2-6 dari dua pertemuan.
Dengan squad yang bermateri hampir sebagian besar pemain yang berpartisipasi di Piala AFF 2020, tim nasional Indonesia cukup berpengalaman untuk turun di SEA Games 2021 yang mengkhususkan semua squad tampil dengan para pemain usia di bawah 23 tahun dan sisipan hanya tiga pemain senior.
Namun Indonesia kembali tak bisa mengalahkan Thailand. Setelah bertarung tanpa gol pada dua babak awal, pasukan Garuda Muda menyerah 0-1 oleh gol pada babak tambahan. Kekalahan pada semi-final memusnahkan harapan Indonesia untuk mengakhiri puasa medali emas SEA Games sejak edisi 1991.
Kontingen Merah-Putih tinggal menunggu kemungkinan memperoleh medali perunggu pada laga perebutan peringkat ketiga. Indonesia akan melawan Malaysia yang juga kalah 0-1 dengan gol pada babak tambahan saat menantang tuan rumah Vietnam pada partai semi-final lain, Kamis (19/05/2022).
Bisakah Timnas menggapai keping medali terakhir di SEA Games 2021? Apakah kegagalan merebut emas berdampak pada karier pelatih Shin Tae-yong? Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan yang hadir langsung di Vietnam punya pandangan tentang masa depan STY.
"Shin Tae-yong tetap aman, meskipun target di SEA Games meleset. Shin punya kontrak ‘kan empat tahun, tugas utamanya tetap nanti untuk Piala Dunia U-20 2023," tukas Iriawan yang mengingatkan tentang keikutsertaan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan internasional tingkat junior. (rar/raw)
Load more