Bogor, Jawa Barat – Timnas U-17 bisa tampil baik tanpa penonton. Justru pelatih Bima Sakti sepakat kualifikasi Piala Asia U-17 seharusnya tanpa euforia karena dunia tengah berduka.

Pelatih tim nasional Indonesia U-17, Bima Sakti mengatakan squadnya sepakat dengan keputusan PSSI untuk meniadakan penonton di stadion selama pertandingan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Timnas U-17 pun ingin memberi penghormatan kepada korban Tragedi Kanjuruhan.

"Kami sepakat karena itu bentuk penghormatan kepada para korban kejadian di Stadion Kanjuruhan," ujar Bima Sakti sebelum Timnas U-17 melanjutkan pertandingan kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Menurut juru taktik berusia 46 tahun, semua korban akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022), 131 orang yang meninggal dunia maupun ratusan orang lain yang luka-luka, harus mendapatkan tempat yang layak dalam memori masyarakat Indonesia khususnya pencinta sepakbola.

Bima Sakti menyatakan, ia tidak bisa membayangkan bila laga-laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 menggaungkan sorak-sorai kegembiraan penonton di Stadion Pakansari, saat Indonesia tengah berdukacita yang sangat mendalam.

"Kalau ada penonton di stadion, akan timbul euforia, teriakan-teriakan. Itu ‘kan tidak respek," tutur pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2022.

Meski tak ada dukungan suporter di stadion, Bima Sakti pun memastikan bahwa timnya tetap memiliki motivasi tinggi dan semangat menggebu di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Indonesia akan terus berupaya memenangi pertandingan demi pertandingan agar lolos ke Piala Asia U-17 2023.