Doha, Qatar – Tuan rumah siap menjalankan pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 dengan melawan Ekuador. Qatar mengandalkan tim yang bermateri pemain-pemain dari dalam negeri.
Piala Dunia 2022 menawarkan banyak sejarah baru. Bukan hanya kali pertama hajatan FIFA berlangsung di Timur Tengah, di dunia Arab dan negeri Muslim, serta berjalan pada tengah musim serta akhir tahun kalender, FIFA World Cup 2022 juga menyajikan banyak fakta unik lain.
Qatar belum pernah tampil di edisi-edisi Piala Dunia sebelumnya. Memanfaatkan momentum istimewa, tuan rumah mengandalkan hanya pemain-pemain dari liga dalam negeri. Tak ada satu pun dari 26 awak tim yang bermain di klub negara lain.
Tapi Qatar merekrut pelatih dari Spanyol, Felix Sanchez, untuk membina tim. Tuan rumah menyisipkan pula Ro-Ro, pemain naturalisasi asal Portugal, yang sekaligus menjadi satu-satunya pemain non-Muslim di tim berjuluk Al ‘Annabiy alias The Maroon.
Negara tetangga Qatar, Arab Saudi juga mengerahkan hanya pemain dari liga domestik. Sebanyak 12 orang dari klub Al Hilal bahkan bisa membentuk tim sendiri dengan satu pemain cadangan, lengkap dari posisi kiper, bek, gelandang, sampai penyerang.
Seperti Qatar dan Arab Saudi, Kanada dan Wales juga merekrut banyak pemain domestik tapi dengan status yang unik.
Para pemain Kanada dan Wales yang memperkuat klub lokal justru tidak main di liga domestik. Sebab klub-klub Kanada berkompetisi di Liga Amerika Serikat (Major League Soccer) dan klub-klub Wales berada di bawah naungan Liga Inggris, pada divisi kedua, yang bernama EFL Championship.
Argentina justru mengambil hanya satu pemain dari liga dalam negeri. Kiper kawakan Franco Armani dari River Plate melengkapi squad 26 orang yang berasal dari Liga Spanyol, Prancis, Italia, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Portugal.
Serbia juga memilih hanya satu pemain dari klub dalam negeri. Bek muda Strahinja Eraković dari Crvna Zvezda berada di antara legiun asing dari Liga Spanyol, Austria, Italia, Jerman, Inggris, Belanda, Yunani, Portugal, dan Polandia.
Senegal justru merupakan tim yang sepenuhnya mengimpor pemain dari luar negeri. Minus Sadio Mane yang cedera, pelatih Aliou Cisse memanggil pemain dari tujuh liga berbeda, yakni Liga Inggris, Prancis, Yunani, Spanyol, Italia, Turki, dan Siprus.
Italia menjadi negara yang tim nasionalnya tidak lolos ke Qatar 2022 tapi liganya menyumbang pemian terbanyak untuk berbagai negara, dengan total 70 pemain. Dua negara mengambil paling banyak dari Liga Italia ialah Serbia dengan 11 pemain dan Polandia dengan 10 orang.
Hanya tiga pemain dari Serie A Liga Brasil dalam squad Tite. Justru Liga Inggris memberi pemain terbanyak, 12 orang dari berbagai klub Premier League, menjadikan Tim Samba sebagai squad dengan pemain terbanyak dari satu liga.
Bukan hanya dari divisi utama, Liga Inggris mengirim banyak pemain ke Piala Dunia. Sebanyak 29 orang dari klub-klub English Championship hadir di Qatar tapi tak satu pun memperkuat tim nasional Inggris.
Liga Inggris bahkan mengutus pemain dari EFL League Two yang merupakan divisi keempat – yang menjadi divisi terendah dari klub-klub yang menyumbang pemain di Piala Dunia 2022. Dua pemain Wales, yakni Chris Gunter dan Jonny Williams berasal dari AFC Wimbledon dan Swindon Town.
Dengan penyebaran di banyak negara, Liga Inggris (berbagai divisi) menjadi kompetisi yang mengutus jumlah pemain terbanyak di Piala Dunia 2022. Total 164 pemain (dan 139 orang memperkuat negara selain tim nasional Inggris) dan 30 nama dari divisi rendah.
Barcelona melepas paling banyak pemain ke Qatar 2022 dengan total 17 orang. Delapan orang mendominasi Spanyol, yakni Eric Garcia, Sergio Busquets, Gavi, Ferran Torres, Jordi Alba, Ansu Fati, Pedri hingga Alejandro Balde yang belum memiliki cap di tim nasional senior.
Manchester City dan Bayern Muenchen merelakan 16 pemain ke Piala Dunia 2022. Dan mirip Barcelona, sebanyak tujuh anggota Bayern menjadi tulang punggung Jerman, atas nama Manuel Neuer, Joshua Kimmich, Leon Goretzka, Serge Gnabry, Thomas Mueller, Jamal Musiala, dan Leroy Sane. (raw)
Load more