Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menyayangkan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni mendatang.
Hal ini karena mimpi Indonesia menjadi tuan rumah sejak tahun 2019 harus pupus dan kesempatan itu pun tidak didapatkan secara mudah.
Indonesia bersaing dengan negara lainnya untuk memenangkan bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Kita sudah memimpikan ini sejak tahun 2019 karena banyak negara lain juga yang ingin menjadi tuan rumah, dan kita sudah dapat kesempatannya dengan memenangkan bidding," kata pengamat sepak bola Akmal Marhali dalam acara diskusi publik bersama Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Menurutnya, Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena adanya penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel U-20 sebagai salah satu negara peserta.
Israel dinyatakan sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023 setelah lolos kualifikasi Piala Eropa U-19 dengan status runner-up pada Juni 2022.
Namun, penolakan massa baru ramai menjelang drawing yang seharusnya dilaksanakan di Bali pada 31 Maret.
"Yang membuat kita batal jadi tuan rumah karena memang adanya penolakan, seperti diketahui ada government guarantee yang telah disepakati sehingga negara manapun diperbolehkan untuk bermain," ujarnya.
"Siapapun yang lolos kualifikasi maka berhak main karena FIFA menjunjung tinggi kesetaraan dan inklusivitas," tambahnya.
Pria yang juga pernah menjadi jurnalis itu mengkritik pihak-pihak yang menolak Israel menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Menurutnya, lobi-lobi yang telah dilakukan mendekati jadwal turnamen sudah bukan waktunya dan sama saja dengan mempermainkan komitmen yang telah dibuat dengan FIFA.
"Kalau negosiasi jelang pelaksanaan drawing ini sama saja seperti mengerjai FIFA," ucap ia yang pernah meliput Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan itu.
Akmal Marhali pun mengatakan bahwa Indonesia berada dalam bayang-bayang sanksi FIFA dengan adanya pembatalan ini.
Kemungkinan hukuman yang paling berat diterima adalah Indonesia bisa saja dikucilkan dari sepak bola dunia.
Namun berdasarkan keputusan FIFA, induk sepak bola dunia itu tetap akan mendampingi PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia.
"Kalaupun Indonesia terkena sanksi FIFA bukan berarti Indonesia akan dibiarkan, tetap FIFA akan mendampingi Indonesia," imbuhnya.
Usai pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah, FIFA akan segera mengumumkan negara pengganti dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI pun akan diputuskan pada tahap selanjutnya. (hsn/fan)
Load more