tvOnenews.com - Staf Khusus Urusan Pemain Keturunan Kemenpora Hamdan Hamedan menyebut bahwa wonderkid Timnas Indonesia Marselino Ferdinan rupanya diminati sejumlah klub di Eropa.
Sebelumnya, Hamdan Hamedan ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo sebagai Staf Khusus Urusan Pemain Keturunan. Apa fungsinya?
“Jadi biasanya di negara-negara lain itu Departemen Diaspora punya tiga fungsi pertama adalah menciptakan database yang akurat tentang pemain-pemain keturunan di luar negeri,” jelas Hamdan dikutip dari tayangan Youtube Lensa Olahraga, Sabtu (3/6/2023).
Berbekal data tersebut Kemenpora dan PSSI bisa mengetahui ada berapa sumber daya pemain Indonesia di luar negeri yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Kedua, Departemen Diaspora berfungsi untuk menghubungi pemain-pemain yang diinginkan oleh pelatih. Apabila mereka tertarik untuk bermain dengan Timnas.
Lalu fungsi yang ketiga adalah membantu pemain Indonesia bermain di luar negeri dengan network yang sudah terjalin.
“Misalnya ketika kita ke Belanda dan bicara dengan banyak klub itu di sana pasti dia akan tanya, ada nggak sih pemain wonderkid kamu yang menarik gitu,’’ tutur Hamdan.
“Ketika ditanya siapa pemain Indonesia yang U20 yang spesial, kita sampaikan Marselino. Rupanya mereka melakukan pengecekan dan Feyenoord tiba-tiba mengatakan tertarik untuk trail.
“Ya, kita sampaikan saja silahkan kontak pemainnya ataupun agennya secara resmi gitu kan,’’ kata Hamdan.
Lewat kunjungan-kunjungan ke sejumlah negara itu terbukalah pintu kesempatan untuk pemain-pemain Indonesia yang berminat berkarir di luar negeri.
Menurut Hamdan, banyak klub yang tertarik dengan Marselino Ferdinan.
‘’Ini membuktikan bahwa kita bisa membantu pemain-pemain kita yang tertarik bermain di luar negeri. Membuka pintu kita bukan jadi agen, bukan menguntungkan,’’ ujarnya.
“Marselino mengambil langkah yang tepat (memilih K.M.S. Deinze). Sekarang dia bermain konsisten dan bagus di sana,” imbuh Hamdan.
Menurutnya hal tersebut bagian dari kecerdasan Marselino dan agen yang memilih soft lending, ketimbang klub besar dengan menit bermain yang terlampau sulit.
Terkait dengan nilai kontrak, Hamdan menjelaskan bahwa aturan gaji untuk pemain non Eropa kelompok umur di Belanda sangat menguntungkan.
“Saya ada itung-itungannya tuh kalau nggak salah sekitar 300.000 Euro atau sekitar lima sampai enam miliar Rupiah. Jadi memang bagi klub besar nggak jadi masalah yang paling penting bagi mereka pemain yang diboyong ini kualitasnya istimewa,’’ terang Hamdan.
“Jadi mereka melakukan sistem proteksi. Jadi pemain non Eropa harus digaji cukup tinggi. Bisa kalau nggak salah tuh sekitar 8-10 kali lipat gaji standar pemain lokal,’’ imbuhnya.
Maka dari itu, kesempatan bermain di Eropa atau kompetisi yang lebih ketat di atas Indonesia terbuka lebar bagi para pemain muda Indonesia.
Load more