tvOnenews.com - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan berpeluang tampil untuk menghadapi Lionel Messi saat pertandingan FIFA Matchday kontra Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Senin (19/6/2023).
Melawan pemain seperti Messi tentu bukan hal yang mudah bagi pemain Tokyo Verdy tersebut.
Selain memiliki kecepatan, kepintaran Messi membuat siapapun akan kesulitan untuk menaklukkan pemain berusia 35 tahun itu.
Dia juga masih cukup handal untuk melewati dua sampai tiga pemain lewat beberapa gerakan lincahnya.
Meski memiliki reputasi yang sangat luar biasa, Messi bukannya tanpa kelemahan ketika bermain.
Messi pun beberapa kali bisa dihentikan oleh para pemain belakang dengan penjagaan yang ketat dan tepat dalam mengambil keputusan.
Jika dimainkan, maka Pratama Arhan bisa berhadapan langsung dengan Messi yang biasanya beroperasi di area kiri.
Dilansir dari Bleacher Report, berikut ini testimoni dan cara menjinakkan Messi ketika berhadapan.
Jose Bosingwa pernah mendapat tugas berat untuk menjaga Lionel Messi dalam semifinal Liga Champions 2008/2009.
Ketika itu, pelatih Chelsea, Guus Hiddink memasang Bosingwa untuk bermain di posisi bek kiri menggantikan Ashley Cole.
Menurut pemain asal Portugal itu, salah satu kunci untuk menjinakkan Messi adalah persiapan mental.
"Ini lebih banyak persiapan mental daripada fisik. Pertama, Anda harus membuat persiapan psikologis yang besar untuk melawan Messi. Kemudian Anda duduk dengan video berjam-jam untuk mengukur rutinitas dasar. Ini sebagian besar adalah proses psikologis. Anda harus menghormati pemain di atas rasa takut," katanya.
“Anda menang atau kalah dalam beberapa menit pertama pertandingan. Jika saya membiarkan Messi melakukan apa yang diinginkannya pada menit-menit itu, kepercayaan dirinya akan melonjak dan kepercayaan diri saya akan hilang, dan itulah permainannya," tambahnya.
Menurut dia, salah satu hal yang harus diperhatikan saat menghadapi Messi adalah psikologis.
Pasalnya, bermain melawan Messi adalah perang psikologis selama 90 menit penuh.
2. Arne Friedrich (Jerman)
Arne Friedrich mendapat tugas berat ketika harus menjaga Messi saat pertandingan perempat final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Keputusan untuk memasang Arne Friedrich ternyata berbuah manis karena Messi tidak bisa berbuat banyak.
Jerman akhirnya menang dengan skor telak 4-0, tetapi disingkirkan Spanyol dalam babak semifinal.
Menurut Arne Friedrich kunci untuk menjaga Messi adalah tidak memberikan ruang kepadanya.
"Kami mencoba untuk tidak memiliki ruang sama sekali antara lini tengah dan pertahanan kami," kata Friedrich.
“Kami selalu mencoba untuk mendorong, dan bahkan jika kami sedikit terjatuh, kami juga mencoba untuk menurunkan lini tengah, jadi tidak pernah ada perbedaan lebih dari tujuh atau delapan yard antara kedua lini. Ini membuat sangat sulit bagi Messi untuk menerima bola," tambahnya.
3. Nigel de Jong
Piala Dunia 2014 antara Belanda melawan Argentina menjadi pertunjukkan yang menarik bagi duel Messi dan De Jong.
Meski pada akhirnya kalah, De Jong mampu membuat Messi mati kutu karena selalu disiplin.
De Jong mengatakan, mengalahkan Messi tidak bisa dilakukan secara cepat. Perlu observasi agar bisa membuatnya kesulitan.
"10 menit pertama adalah tentang memberi tahu dia di mana dia berdiri, mendapatkan tantangan yang tepat, memberi tahu dia bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sulit," kata De Jong.
"Selanjutnya tentang membaca bahasa tubuhnya dan mengantisipasi gerakannya. Dan mengantisipasi proses berpikirnya, karena dia selalu ingin membuat satu-dua di area itu di luar kotak," tambahnya. (fan)
Load more