tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan mencatatkan rekor dengan menjadi pemain pertama Indonesia yang akan bermain di kompetisi kasta tertinggi Korea Selatan, K-League.
Pratama Arhan diperkenalkan secara resmi oleh klub K-League, Suwon FC untuk memperkuat klub di musim 2024 ini.
Sebelum Pratama Arhan, ada Megawati Hangestri yang juga mencatatkan rekor sebagai atlet voli pertama yang bermain di Korea Selatan dengan memperkuat Jung Kwan Jang Red Spark.
Bahkan Megawati Hangestri menjadi atlet voli putri berhijab pertama dalam sejarah Liga Voli Korea, V-League.
Namun ada perbedaan besar soal gaji kedua atlet kebanggaan Indonesia ini. Bak bumi dan langit, perbedaan gaji kedua pemain ini cukup signifikan.
Dikutip dari Korean Times, pemain asing yang bermain di K-League bisa mendapatkan gaji hingga 862,7 juta won atau setara dengan Rp10 miliar per musim.
Harga tersebut jauh dari pendapatan pemain lokal yang mendapatkan gaji Rp2,6 miliar per musimnya.
Meski demikian, dikutip dari Korean Times, rata-rata pemain yang bermain di K-League memiliki gaji sebesar 282,1 juta won atau setara dengan Rp3,2 miliar.
Sehingga kisaran gaji yang akan didapatkan Pratama Arhan akan jauh lebih besar dibandingkan yang didapatkan oleh Megawati Hangestri.
Federasi Voli Korea Selatan (KOVO) mengatur salary cap alias pembatasan gaji bagi klub V-League. Hal ini yang membuat gaji Megawati Hangestri dan pemain asing Asia lainnya dibuka ke publik.
Megawati Hangestri pada awalnya memiliki gaji sebesar 100 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,5 miliar untuk musim pertamanya bersama Red Spark.
Namun berkat penampilan apik Megawati Hangestri, KOVO meningkatkan harga seluruh pemain asing kuota Asia dengan mendapatkan 120 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,8 miliar.
Angka tersebut akan terus bertambah jika Red Spark memperpanjang kontrak Megawati Hangestri. Dimana Red Spark harus membayar 150 ribu dolar AS atau setara dengan Rp2,3 miliar untuk Megawati Hangestri di musim keduanya. (hfp)
Load more