tvOnenews.com – Konflik dualisme pengurusan berdampak buruk pada tim nasional Indonesia. Pertikaian mengakibatkan Timnas mengalami peristiwa memalukan di Yordania pada 2013.
Ketegangan antara kubu yang membentuk Komisi Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan pihak yang memimpin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merembet ke mana-mana. Bukan hanya kekacauan dualisme liga, tim nasional (timnas) pun terkena dampak parah.
Liga yang terpecah menjadi Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia membuat pelatih yang menangani timnas tak bisa membentuk squad dari dua kompetisi. Program timnas berantakan.
Kekacauan sepakbola nasional pada kurun 2011 hingga 2013 memperburuk penampilan Timnas. Nilmaizar yang menjadi pelatih Timnas tidak mendapat dukungan optimal untuk membentuk Pasukan Garuda yang memadai.
Bahkan Timnas tak bisa menyusun rencana dengan baik. Saat mengunjungi Yordania pada pertandingan persahabatan, Nilmaizar menyusun tim hanya dari pemain-pemain yang tersedia, bukan dari seleksi terhadap seluruh pemain liga.
Dalam persiapan seadanya dan waktu yang mepet saat tiba di Amman karena PSSI sulit mendapat tiket penerbangan ke Yordania, Timnas kepayahan menjalani program persiapan kualifikasi Piala Asia 2015.
Lawatan pada 31 Januari 2013 bertujuan untuk persiapan kualifikasi Piala Asia 2015 dengan melawan Iraq yang lokasi pertandingannya bertempat di Uni Emirat Arab. Tapi persinggahan menghasilkan kekalahan telak, 0-5, oleh Yordania.
Yordania langsung memberikan ancaman sejak awal pertandingan. Hanya tinggal waktu bagi tuan rumah untuk memetik gol. Dan sebelum setengah jam, papan skor telah menunjukkan angka 1-0.
Tuan rumah membuka keunggulan melalui sundulan strikernya. Mahmoud Salim Za'tara memenangi pertarungan udara dengan kiper Indonesia, Endra Prasetya. Yordania unggul 1-0.
Sebelum babak pertama selesai, menit 41, Yordania menggandakan keunggulan. Gol kedua tuan rumah berasal dari aksi Bani Attiah yang menusuk dari sisi kiri pertahanan Indonesia. Saat tinggal berhadapan dengan Endra Prasetya, Attiah langsung menyontek bola tanpa kesulitan. Skor 2-0.
Sepanjang babak pertama, Indonesia minim peluang. Peluang terbaik hanya terjadi pada menit 24. Agung Supriyanto melakukan penetrasi ke jantung pertahanan tuan rumah tapi kiper Yordania, Amer Sabbah, tenang menggagalkan serangan.
Pada awal babak kedua, Yordania menghukum Timnas dengan eksekusi tendangan penalti Amer Deeb. Tuan rumah mendapat hadiah penalti setelah pemain belakang Indonesia melakukan pelanggaran di area terlarang.
Skor 3-0 belum cukup, Yordania mencetak gol keempat melalui sundulan Saeed Murjan pada menit 59.
Bahkan sudah lewat waktu normal, tim penjamu terus mempermalukan tamu. Menit 90+2, Bani Attiah kembali membobol gawang Timnas.
Berdiri bebas tanpa kawalan, Bani Attiah langsung menyambar umpan silang dari rekannya. Skor 5-0, kemenangan Yordania atas Timnas Indonesia berlaku sampai akhir pertandingan persahabatan di Amman pada 31 Januari 2013. (raw)
Load more