PSBB Jakarta Diperketat, Jumlah Penumpang KRL ke Jakarta Menurun 20 Persen | tvOne

Bekasi, Jawa Barat - Tiga hari sudah berjalan setelah DKI Jakarta memperketat kembali pembatasan sosial berskala besar ( Psbb) dari yang sebelumnya PSBB transisi.

Dengan pengetatan PSBB ini perkantoran pun wajib mengatur karyawannya untuk bekerja dari rumah dan apabila tetap harus bekerja di kantor maka maksimal hanya diperbolehkan sebanyak 25 persen dari total kapasitas kantor.

Lalu bagaimana pergerakan pekerja dari daerah penyangga Jakarta yang menuju ke ibukota dengan Transportasi umum?

Menurut pantauan reporter tvOne Christofer Emmanuel, sejak Rabu (16/9) pagi tampak adanya penurunan aktivitas secara signifikan di stasiun Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari petugas di stasiun, memang sejak diberlakukannya kembali pengetatan PSBB ada penurunan jumlah penumpang hingga 20 persen.

Jika dalam kondisi normal atau pada PSBB transisi stasiun Bekasi sendiri dapat melayani hingga 6000 penumpang, maka pada pemberlakuan PSBB kembali stasiun ini hanya melayani maksimal 3000 hingga 4000 penumpang perharinya.

Ada pun masyarakat yang masih menggunakan moda transportasi Krl hingga hari ini mengaku bahwa mereka merupakan pekerja yang masih harus bekerja di kantornya masing-masing yang terletak di wilayah DKI Jakarta. Mereka juga rata-rata merupakan pekerja dari kategori usaha esensial yang tetap diperbolehkan beroperasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pun untuk protokol pencegahan penyebaran COVID-19 stasiun Bekasi masih terus digalakkan seperti pengecekan suhu di gerbang masuk kemudian pengecekan penggunaan masker, dan pengetatan penggunaan KRL bagi lansia karena para lansia memang tidak diperbolehkan menggunakan angkutan umum di atas pukul 16.00 WIB. Hal ini karena lansia merupakan golongan yang rentan terjangkit COVID-19.

Terkait pelarangan penggunaan masker scuba atau buff karena masih berupa imbauan, maka calon penumpang yang kedapatan menggunakan dua hal tersebut akan diperingatkan oleh petugas untuk mengganti maskernya sebelum kembali melanjutkan perjalanan. (afr)