Mamuju, Sulawesi barat – Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat enam orang meninggal dunia serta puluhan rumah warga rusak akibat Gempa bumi yang terjadi di Mamuju Kamis, 14 Januari 2021, dan Majene, Jumat dini hari (15/1). Data tersebut dihimpun hingga pukul 10.00 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulawesi Barat ( Sulbar) AKBP Syamsu Ridwan mengatakan ada sejumlah bangunan dan rumah penduduk yang runtuh akibat gempa itu. Mereka juga mendapat laporan adanya sejumlah korban yang tertimbun puing.
“Tadi malam jam 02.00 WITA tepatnya semua sudah merasakan—ini yang kedua sehingga masyarakat dibuat kaget juga. Untuk proses evakuasi sendiri kami dari polda sudah menurunkan mobil rescue dari Sat Sabhara maupun Sat Brimob. Untuk beberapa lokasi yang menjadi reruntuhan memang ini acak, jadi tidak di satu tempat saja,” ungkap Syamsu di program Breaking News yang dipandu Seera Safira, Jumat.
“Untuk kami sendiri saat ini di wilayah Mamuju di Ibu kota provinsi Sulawesi Barat, saat ini masih dalam proses pendataan korban baik yang luka maupun yang meninggal dunia,” tambah Kabid Humas.
Menurut Syamsu, pihaknya saat ini tengah fokus untuk menyelamatkan korban yang terjebak di balik reruntuhan bangunan.
“Untuk di Mamuju saat ini ada di RS Mitra Manakarra yang juga membutuhkan bantuan, di situ ada korban juga. Yang kedua di beberapa rumah yang juga runtuh dan dikabarkan masih ada penghuni di dalamnya juga kita lakukan evakuasi,” kata Syamsu lagi.
Kabid Humas mengimbau warga untuk tidak berada di dalam rumah, tidak mendekati gedung, atau bangunan tinggi karena khawatir terjadi gempa bumi susulan.
Gempa Mamuju dengan episentrum pada kedalaman 10 kilometer terletak enam kilometer timur laut Majene 2.98 LS-118.94 BT mengakibatkan lebih dari dua ribu warga mengungsi.
Sejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju juga ambruk akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah itu pada Jumat din ihari sekitar pukul 02.00 WITA
Dilaporkan dari Mamuju, sejumlah bangunan, seperti Maleo Town Square, toko, minimarket dan Rumah Sakit Mitra Manakarra ambruk akibat diguncang gempa. Termasuk, gedung fasilitas pemerintah, yakni bagian depan Kantor Gubernur Sulbar.
Dua orang petugas keamanan dilaporkan tertimbun reruntuhan bagian depan kantor Gubernur Sulbar tersebut.
"Saat terjadi gempa, empat petugas keamanan sedang berjaga. Dua orang berhasil selamat, yakni Burhanuddin dan Aswan setelah berlari ke arah bagian dalam gedung, sementara Rahman dan Muhammad Isra yang berlari ke arah pintu depan, tertimpa bangunan yang ambruk," kata Sumarlin, salah seorang petugas keamanan Kantor Gubernur Sulbar .
Salah satu petugas keamanan yang tertimbun reruntuhan masih terdengar merintih dan meminta tolong.
Namun, kondisi puing-puing reruntuhan gedung yang masih rawan bergerak sehingga upaya evakuasi tidak bisa dilakukan.
"Ini harus menggunakan berat sebab kondisi reruntuhan masih rawan ambruk. Saya minta, siapapun yang memiliki akses untuk mengupayakan alat berat, tolong bantuannya. Kita harus segera menyelamatkan kedua petugas keamanan yang terjebak," kata Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, saat melihat langsung kondisi bagian depan Kantor Gubernur yang ambruk.
Sekitar pukul 10.30 WITA, dua eskavator tiba di lokasi reruntuhan bagian depan Kantor Gubernur Sulbar.
Sementara itu, upaya evakuasi juga terlihat dilakukan tim gabungan di lokasi runtuhnya Gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra.
Belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban yang terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit berlantai lima tersebut.
Selain merusak sejumlah bangunan, gempa juga menyebabkan jaringan listrik dan telekomunikasi terputus.
Sejumlah jalan di Kota Mamuju juga mengalami kerusakan parah.
"Sampai saat ini, teman-teman masih mendata jumlah bangunan yang ambruk dan korban jiwa akibat gempa," kata salah seorang anggota BPBD Kabupaten Mamuju. (act)
Lihat juga: KIRIM ALAT UNTUK EVAKUASI, BASARNAS KERAHKAN TIM UNTUK BANTU EVAKUASI KORBAN GEMPA MAJENE