Ethiopia - Pasukan militer Ethiopia telah mengepung Tigray dan bersiap melancarkan serangan dengan mengancam warga sipil sekitar.
MIliter Ethiopia pada hari Sabtu (29/11) waktu setempat melancarkan serangan ke arah Ibukota wilayah Tigray. Serangan tersebut dilancarkan usai pemimpin Tigray menolak menyerahkan diri setelah berakhirnya masa pemerintahan.
Perdana Menteri Abiy Ahmed telah memberikan waktu selama 72 jam bagi pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) untuk menyerahkan diri, Minggu (22/11) malam lalu. Namun ultimatum tersebut tak diindahkan.
Alhasil, pasukan militer Ethiopia yang menghadapi perlawanan sengit sejak memasuki perbatasan Tigray pada tanggal 4 November lalu, kini diperintahkan “untuk melancarkan fase ketiga dan terakhir,” melawan TPLF, kata Perdana Menteri Abiy. Sementara itu, hampir seluruh wilayah Tigray terisolir sejak tiga pekan silam.
Dalam siaran kantor berita setempat, terlihat pasukan militer Ethiopia melancarkan serangan ke arah wilayah Mekelle. Sebelumnya, pemerintah Ethiopia telah memperingatkan warga Kota Mekelle bahwa mereka tidak akan memberi ampun jika warga melindungi pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dalam waktu dekat.
Wilayah Tigray hampir seluruhnya terisolir saat Perdana Menteri Abiy Ahmed mengumumkan adanya serangan militer sebagai respon serangan atas serangan pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) ke sebuah pangkalan militer.
Sejak saat itu, ratusan orang menjadi korban akibat pertempuran ini. Pertempuran yang terjadi ini juga semakin memperkeruh situasi di wilayah Tigray dengan terputusnya jalur transportasi serta menyebabkan berkurangnya ketersediaan makanan dan lainnya bagi warga di Kota Tigray.
Buntut dari serangan ini, hampir 1 juta orang dilaporkan meninggalkan Tigray untuk mengungsi, sekitar 40 ribu diantaranya mengungsi ke Sudan. Sedangkan tempat-tempat pengungsian menampung telah sekitar 96 ribu pengungsi Eritrea di jalur konflik Tigray. Tak hanya itu, akses komunikasi pun terputus, sementara persediaan medis, makanan, bahan bakar, dan uang tunai hampir habis. (adh)
Diperkirakan ribuan orang tewas dan telah terjadi kerusakan luas akibat pengeboman dari udara dan pertempuran darah. Bahkan roket TPLF telah dilancarkan ke ibu kota tetangganya, yaitu Eritrea. (adh)
Lihat juga: Perang Saudara di Ethiopia, Pemberontak Tigray Tuding Tewasnya Warga Sipil