Tana Toraja, Sulawesi Selatan – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Lembang Madandan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, membuat pohon besar tumbang dan menimpa ruang kelas di SDN 94 Madandan. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 860 fasilitas pendidikan rusak akibat bencana alam yang terjadi dalam periode 1 Januari hingga 21 Maret 2021.
Atap dan dinding ruang kelas SDN 94 Madandan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini ambruk setelah pohon besar di belakang sekolah tumbang akibat cuaca buruk. Sejumlah fasilitas sekolah seperti meja, bangku juga rusak parah akibat tertimpa pohon.
Saat kejadian tidak ada siswa yang berada di dalam kelas sehingga tak ada korban jiwa.
Pohon besar yang tumbang dan menimpa bangunan sekolah tersebut belum dibersihkan karena menunggu bantuan dari dinas pendidikan dan alat berat untuk turun kelokasi.
“Pohon tumbang dari samping sekolah. Ruangan ini dipakai siswa untuk belajar mengajar siswa. Banyak kerusakan, meja belajar, meja ping pong, serta sejumlah peralatan olah raga,” kata Kepala sekolah SDN 94 Madandan, Damiris Kombong.
Pihak sekolah berharap segera mendapat bantuan dari pemerintah agar ruang kelas dapat digunakan kembali.
860 Fasilitas Pendidikan Rusak
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 860 fasilitas pendidikan rusak akibat bencana alam yang terjadi dalam periode 1 Januari hingga 21 Maret 2021.
Secara rinci, BNPB menjelaskan bahwa pada kurun waktu tersebut, sebanyak 873 bencana alam terjadi di Tanah Air. Kejadian bencana alam yang mendominasi yakni banjir diikuti dengan puting beliung dan tanah longsor.
Secara rinci pada periode itu, ada sebanyak 16 kejadian gempa bumi, 80 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 369 kejadian banjir, 175 kejadian tanah longsor, 220 peristiwa puting beliung dan 12 kejadian gelombang pasang dan abrasi.
Berbagai bencana alam ini menyebabkan sebanyak 4.138.853 orang terdampak dan mengungsi, sedangkan sebanyak 277 jiwa meninggal dunia dan 12 hilang, serta 12.421 jiwa luka-luka.
Sementara itu, bencana alam mengakibatkan 54.430 unit rumah rusak yang terdiri atas 4.984 unit rumah rusak berat, 5.907 unit rumah rusak sedang, dan 43.539 rumah rusak ringan.
Selain itu, sebanyak 1.709 fasilitas umum rusak yang meliputi 860 fasilitas pendidikan, 663 fasilitas peribadatan, dan 186 fasilitas kesehatan. Kemudian, sebanyak 290 fasilitas kantor dan 106 jembatan mengalami kerusakan. (ito/ant)
(Lihat Juga: Diterjang arus sungai, jembatan di Sumedang ambruk tak bersisa)