• logo tvone
    • Mode Gelap Mode Terang
Tutup Pencarian
    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

      • Channel

      • tvOneNews

      Ngeri! Penampakan Pusaran Angin Puting Beliung di Sumenep | tvOne Minute

      Minggu, 4 April 2021
      Share :

    Sumenep, Klik Disini - Angin puting beliung menerjang Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu (3 April 2021) dan merusak sejumlah bangunan milik warga di dua desa di Kecamatan Kalianget. "Kejadiannya tadi siang sekitar pukul 13.15 WIB dan saat ini tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep sudah berada di lokasi bencana," kata Kepala BPBD Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi kepada wartawan per telepon di Sumenep, Sabtu sore (3 April 2021).

    Dua desa yang dilanda puting beliung itu masing-masing Desa Pinggir Papas dan Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget, Sumenep. Data sementara yang dilaporkan tim BPBD Pemkab Sumenep dari lokasi kejadian, sedikitnya empat bangunan rusak akibat angin puting beliung tersebut. Musibah ini terjadi di 20 lokasi, yakni di Desa Karanganyar 12 lokasi dan di Desa Pinggir Papas 8 lokasi.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi menjelaskan, Desa Pinggir Papas dan Desa Karanganyar memang tercatat desa yang rawan terjadi bencana angin puting beliung dan angin kencang. Hampir setiap tahun selalu terjadi terjadi bencana angin puting beliung atau kencang di dua desa itu. "Kalau yang terjadi tadi pagi jenisnya angin puting beliung, bukan angin kencang, karena karakter angin memutar," katanya.

    Kalaksa BPBD Sumenep ini juga membenarkan video rekaman angin puting beliung yang beredar di sejumlah platform media sosial whatshapp dan facebook yang menyebutkan bahwa rekaman itu video yang diunggah warga tersebut memang kejadian bencana angin puting beliung di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, Sumenep. Dalam rekanan itu, terlihat angin memutar-memutar dengan kencang dan terdengar rekaman suara warga yang berteriak histeris karena ketakutan, sambil melafalkan kalimat "la-ilahalillah".

    Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer per yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Ada yang menyebut angin puting beliung ini dengan sebutan Angin Leysus, dan ada juga yang menyebut Angin Bohorok. Warga Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep menyebut angin puting beliung itu dengan "Palak Taon".

    Menurut Abd Rahman Riadi, angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

    Karakter lain yang juga bisa dipahami bahwa angin melanda dua desa di Kecamatan Kalianget, Sumenep, Sabtu (3/4) itu, terjadi secara tiba-tiba pada area skala sangat lokal. Pusaran angin mirip belalai gajah/selang vacum cleaner, sering terjadi pada siang hari dan lokasinya di daerah dataran rendah.

    Desa Pinggir Papas dan Desa Karanganyar menurutnya, terletak di dataran rendah. "Dan, biasanya setiap perubahan musim, dari penghujan ke kemarau atau sebaliknya, dari musim kemarau penghujan ke penghujan. Nah, sekarang ini kan mau pergantian musim, dari penghujan ke kemarau," katanya.

    Oleh karenanya, Rahman meminta agar masyarakat lebih berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan, sehingga jika terjadi lagi angin puting beliung bisa melakukan antisipasi guna menekan terjadinya kerugian dan lebih banyak dan menekan resiko bencana.

    Gejala awal yang bisa dikenali apabila hendak terjadi bencana angin puting beliung di antaranya, udara terasa panas dan gerah (sumuk), lalu di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis) dan diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepi sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.

    Berikutnya, awan secara tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus). "Selain itu, ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang. Dan durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam, karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini," katanya.

    Sementara itu, berdasarkan catatan BPBD, Kecamatan Kalianget merupakan satu dari 14 kecamatan di wilayah itu yang memang rawan terjadi bencana alam berupa angin kencang dan angin puting beliung. Kecamatan lainnya yang juga rawan bencana angin puting beliung Kecamatan Kota, Saronggi, Bluto, Guluk-Guluk, Pasongsongan, Dasuk, Rubaru, Pragaan, Ambunten, Masalembu, Arjasa, Sapeken, dan Kecamatan Kangayan. (ari/ant)

    (Lihat juga Dengan Bantuan Orangtua Pelaku, Polisi Ringkus Pengemudi Mobil yang Acungkan Pistol)

     

    Selanjutnya

    Autoplay
    • 01:14:00

      [FULL] Catatan Demokrasi: Menista Agama "Nabi ke-26" Diburu Polisi | Catatan Demokrasi

      • 21/04/2021
    • 14:44

      TOP NEWS ONE! 1. Ganjar Sindir Anies Demi Popularitas Pilpres? 2. Buron Si Penghina Islam

      • 20/04/2021
    • 07:19

      Ustadz Wijayanto: Hari Ini Saya Menemukan Satu Kebaikan | Catatan Demokrasi tvOne

      • 20/04/2021
    • 13:28

      Teuku Nasrullah: Bayangkan Umat Beragama di Indonesia Saling Serang, Hancur NKRI | Catatan Demokrasi

      • 20/04/2021
    • 15:13

      KERAS! Komentari Teuku Nasrullah, Ngabalin: Pakai Otak dan Hatimu! | Catatan Demokrasi tvOne

      • 20/04/2021
    • 20:51

      Ade Armando: Ada Banyak Penghinaan Agama yang Dibiarkan, UAS Hingga Habib Rizieq | Catatan Demokrasi

      • 20/04/2021
    • 17:07

      SIMAK! Ini Pasal-pasal yang Dijatuhkan ke Jozeph Paul Zhang | Catatan Demokrasi tvOne

      • 20/04/2021
    • 11:16

      Pakar Hubungan Internasional Sebut Jerman Sangat Keras Terhadap Kasus Penistaan Agama | AKI Malam

      • 20/04/2021
    • 03:27

      MUI: Kita Sudah Sepakat di Tahun 45 Untuk Mendirikan Pancasila | AKI Malam tvOne

      • 20/04/2021
    • 13:37

      Kapolres Salatiga Buka-bukaan Mengenai Jejak Keberadaan Jozeph Paul Zhang | AKI Malam tvOne

      • 20/04/2021
    • 01:14

      Penista Nabi Muhammad Jozeph Paul Zhang Berulah Lagi, Pertanyakan Jahatnya PKI Di Mana? | tvOne

      • 20/04/2021
    • 01:04

      Tanah Longsor Besar di Pantai Nefyn, Runtuh Dekat Perumahan Warga | tvOne Minute

      • 20/04/2021
    • 03:11

      NGERI! Detik-Detik Mobil Dinas Bea Cukai Diserang Massa | tvOne Minute

      • 20/04/2021
    • 02:20

      Bobby Nasution Temui Airin, Ngapain? | tvOne

      • 20/04/2021
    • 09:32

      Berbuka Puasa Bersama AHY dan Annisa Pohan | tvOne

      • 20/04/2021
    • 01:49

      TNI AD Dalami Kasus Pengeroyokan Anggota TNI dan Polri di Jakarta Selatan | tvOne

      • 20/04/2021
    • 02:13

      Melihat Kediaman Jozeph Paul Zhang di Salatiga | tvOne

      • 20/04/2021
    • 02:40

      Menjadi Masjid Tertua di Tasikmalaya, Ini Keindahan Arsitektur Masjid Agung Manonjaya | tvOne

      • 20/04/2021
    • 52:20

      [FULL] Bersabar Terhadap Ujian | Damai Indonesiaku tvOne

      • 20/04/2021
    • 01:13

      Menteri Luar Negeri Iran Ke Jakarta, Ini Harapan Retno Marsudi Untuk Hubungan Indonesia – Iran!

      • 20/04/2021
Ikuti kami di:
  • Playstore Android
  • Appstore Apple
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
tvOne
©2020 - All Right Reserved
A Group Member of VIVA Networks
  • jagodangdut
  • 100kpj
  • intipseleb
  • vivacoid
  • vlix
  • sahijab
  • suaramerdeka
  • tvone
  • onepride
  • oneprix