Baubau, tvOnenews.com - Operasi pasar murah yang digelar Rabu (6/3/2024) di lapangan Lembah Hijau, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, berlangsung heboh. Pasalnya seorang ibu menangis histeris tak terima diteriaki pencuri oleh oknum Kepala Dinas Perindag di tengah kerumunan warga, padahal uang pembelian beras sudah ia setor ke panitia.
Takut tak kebagian beras, ratusan warga yang sudah mengantri sejak pagi menyerbu mobil yang mengangkut beras murah dalam operasi pasar yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Baubau di lapangan lembah hijau, kericuhanpun tak dapat dihindari.
Seorang oknum pejabat yang merupakan Kepala Dinas Perindag, Ali Hasan mengamuk melihat warga yang tidak sabar menunggu antrian, bahkan oknum pejabat tersebut tega menuduh seorang ibu dengan meneriakinya pencuri.
"Pencuri pencuri, tangkap, tangkap, " teriak Ali Hasan, sambil menunjuk ke arah seorang ibu yang sedang mengantri.
Tak terima diteriaki pencuri di tengah kerumunan warga, ibu yang diketahui bernama Fitriani tersebut langsung menangis sejadi-jadinya. Padahal uang pembelian beras murah telah ia setorkan ke panitia. Karena kesal, ibu tersebut terpaksa mengambil kembali uang yang sudah disetorkan dan langsung pulang tanpa membawa beras.
"Dia teriaki saya pencuri pencuri tangkap dia, untuk apaku saya curi beras kasihan, jangan karena ada jabatannya dia tindas kita ini, " tutur Fitriani sambil menangis tersedu.
Hal yang sama juga dialami seorang ibu bernama Rosniati, dirinya mengaku diteriaki pencuri oleh salah seorang supir mobil yang mengangkut beras.
"Padahal saya mau bayar ini, namanya juga orang ramai begitu kita berdesak-desakan jadi saya simpan beras di depanku baru saya mau ambil uang langsung saya diteriaki pencuri, untuk apa bikin pasar murah kalau begini modelnya, " kesal Rosniati.
Mirisnya meski tidak terbukti adanya pencurian, oknum Kepala Dinas Perindag Mota Baubau, Ali Hasan, yang meneriaki warga dengan kata pencuri menganggap tindakannya tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di tengah banyaknya kerumunan warga.
"Sebenarnya bukan tuduh mencuri hanya karena kebetulan ada yang ambil dan kita tidak perhatikan pengambilannya itu mereka nyelonong-nyelonong saja jangan sampai ini soalnya bukan berasnya kita berasnya Bulog, tapi sebenarnya tidak apa-apa, hanya biasalah kalau kerumunan banyak begini, " kata Ali Hasan.
Antrian beras murah yang tidak terakomodir dengan baik membuat warga yang sudah mengantri sejak pagi langsung berdesakan berebut beras murah hingga kericuhan terjadi. Dalam operasi pasar murah kali ini, Dinas Perindag menyiapkan beras premiun kemasan 5 kilogram yang dibandrol harga Rp 54.500 sebanyak 4 ton habis terjual.
Tak terima dituduh mencuri beras di tengah kerumunan warga saat operasi pasar murah yang digelar di Lapangan Lembah Hijau di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Rabu kemarin hingga videonya viral, Fitriani melaporkan oknum Kadis Perindag Baubau, La Ode Ali Hasan, atas kasus pencemaran nama baik ke Polres Baubau
Fitriani diterima di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Baubau, Kamis (7/3/2024) untuk membuat laporan pengaduan atas tindakan Kadis Perindag yang dianggap telah mencemarkan nama baik korban.
Fitriani mengaku akibat tindakan oknum kadis perindag yang menuduhnya mencuri beras hingga videonya viral membuat korban dan keluarganya merasa malu. Apa lagi saat itu korban yang sedang mengantri beras murah diteriaki pencuri di tengah kerumunan warga, padahal beras tersebut sudah dibelinya dengan terlebih dahulu menyetor uang sebesar Rp 110 ribu.
"Saya datang ke Polres untuk melaporkan oknum Kadis atas pencemaran nama baik saya, terus terang saya dan keluarga merasa malu masa dia teriaki saya pencuri padahal beras itu saya sudah bayar, jadi hari ini saya melapor untuk memulihkan nama baik saya, " ungkap Fitriani, saat ditemui usai membuat laporan di Polres Baubau.
Fitriani menambahkan, sejak kejadian kemarin, oknum Kadis Perindag belum juga menunjukan itikad baik untuk meminta maaf kepada korban dan keluarga.
"Tidak ada juga dia datang untuk minta maaf, kasihan kita ini masyarakat biasa jangan diperlakukan seperti itu, " tambahnya.
Pihak kepolisian menyebut kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan korban masih dalam bentuk pengaduan yang kini masih di dalami Satreskrim Polres Baubau.
"Tadi seorang ibu telah datang ke SPKT Polres Baubau, kita sudah terima dan dibuatkan pengaduan, sementara didalami Satreskrim, " singkat Kasi Humas Polres Baubau, AKP Abdul Rahmad. (jai/ebs)
Load more