Denpasar, Bali - Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan hewan ternak sapi mulai mengalami peningkatan. Hingga saat ini, jumlah pengiriman sapi keluar Pulau Bali mencapai 25 ribu ekor.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Anak Agung Istri Inten Wiradewi menjelaskan peningkatan permintaan sapi sudah terjadi sejak bulan Mei lalu.
"Sudah 25 ribuan dari bulan Mei sampai bulan Juni. Pengiriman sapi jelang Idul Adha sudah dua bulan dilakukan sebelumnya. Bahkan, mungkin ada yang sudah tiga bulan karena ada pelaku usaha menggemukan lagi sapinya," katanya, Jumat (17/6/2022).
Dia menambahkan, pengiriman sapi paling banyak ke daerah Jabodetabek seperti Tangerang, Jakarta dan Bekasi. Kemudian, kuota yang siap dikirim keluar Bali jelang Idul Adha sebanyak 35.000 sapi. Itu merupakan bagian dari total kuota sebanyak 60.000 ekor untuk tahun 2022.
Pengiriman sapi memang dibatasi hanya 35.000 saja. Tujuannya untuk menjaga populasi sapi di Bali sendiri.
"Kita batasi 35.000. Kami menjaga sapi di Bali tetap banyak karena di Bali tidak ada sapi luar masuk," jelasnya.
Sapi yang dikirim mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang ketat sesuai SOP, terutama bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi yang dikirim juga dipastikan dalam kondisi sehat dan bebas penyakit.
Dengan adanya wabah PMK, pengiriman sapi keluar Bali tidak berdampak untuk jumlahnya. Pasalnya, Bali masih bebas dari penyakit PMK. Selain itu, pengetatan di setiap pintu masuk atau seluruh pelabuhan di Bali selalu sesuai SOP.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas l Denpasar Putu Terunanegara menambahkan rata-rata sapi yang keluar Bali per hari jelang Idul Adha sekitar 1000 ekor.
"Mitigasi sesuai SOP yang ada. Kita melakukan masa karantina pengeluaran sapi potong yang dilalulintaskan selama 14 hari. Selama karantina, petugas-petugas kami melakukan pengawasan dan juga penyemprotan disinfektan," ujarnya. (awt/nov)
Load more