Odong-odong Tertabrak Kereta di Serang Banten, Polisi: Sopir Setel Musik Kencang, Peringatan Warga Tak Didengar

Banten - Polisi menggelar kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) odong-odong tertabrak Kereta Api (KA) di Kabupaten Serang, Banten yang menewaskan 9 orang. 

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga menagatakan pihaknya melakukan olah TKP menggunakan pola Traffic Accident Analysis (TAA). 

"Traffic Accident Analysis untuk memperoleh review 3 dimensi terhadap peristiwa laka tersebut dengan pendekatan scientific investigation, dan hasil review sudah diberikan kepada penyidik Satlantas Polres Serang untuk melengkapi alat bukti dalam penyidikan," katanya saat dikonfirmasi Tvonenews.com, Banten, Rabu (27/7/2022).

Dari olah TKP yang dilakukan pihaknya mendapati unit mobil yang disulap menjadi odong-odong itu merupakan kendaraan Isuzu Panther tahun pembuatan 2010.

Sang sopir odong-odong yang berinisial JL (27) membeli mobil dengan tahun pembuatan 2010 itu dari seseorang yang ada di kawasan Ciledug, Kota Tangerang. 

"Sesuai dengan identifikasi kendaraan, diketahui bahwa kendaraan odong-odong tersebut merupakan modifikasi dari kendaraan Isuzu Panther tahun 2010 Nopol B 1156 WTX,  bekas kendaraan umum yang dibeli tersangka JL dari orang lain di Cileduk seharga Rp80 juta pada Juli 2022," katanya. 

Selain mendapati identifikasi unit kendaraan odong-odong tersebut, pihak kepolisian turut mencari kronologi kecelakaan maut tersebut. 

Kata Shinto, odong-odong tersebut beroperasi sembari menyetel lagu dengan suara yang kencang. 

Sehingga sang sopir tak mengetahui kedatangan KA Merak-Rangkasbitung saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu tersebut. 

"Dari keterangan saksi-saksi juga diperoleh fakta bahwa saat berkendara odong-odong sedang memutar musik dengan suara yang cukup besar dan warga sekitar TKP juga penumpang telah memberi warning dengan suara keras kepada supir namun tidak didengar karena adanya noise," pungkasnya. (raa/ebs)