Bandung, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti, keracunan Aci Mini atau Cilok mini (Cimin) maut yang membuat puluhan siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Bahkan menelan satu korban meninggal dunia usai mengkonsumsi Cimin tersebut.
"Itu saya akan meminta Dinas Kesehatan untuk lebih teliti. Mencari informasi, kenapa bisa sampai seperti itu. Mengecek seperti apa, tentunya dengan Dinas Kesehatan kabupaten (KBB)," kata Bey Triadi usai menggelar rapat pimpinan di Gedung Sate, Senin (2/9/2023).
Kadinkes Jabar Raden Vini Adiani Dewi mengatakan, pihaknya kini masih menunggu hasil uji laboratorium guna memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya dalam cimin tersebut.
"Jadi untuk sementara, laporannya bahwa untuk yang lain sudah sehat. Sekarang kami dalam tahap menunggu hasil pemeriksaan sampel di Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kalau enggak Selasa (besok) atau rabu hasilnya akan keluar," katanya.
Sementara mengenai adanya korban tewas yang diduga akibat keracunan cimin, Vini mensinyalir ada faktor lain. Sebab sang anak mengidap penyakit Thalasemia atau kelainan darah.
"Memang ada satu yang meninggal, tapi ada penyakit dasarnya. Thalasemia. Memang anak ini rutin setiap bulan ke rumah sakit. Mungkin karena penyakit dasar. Tapi saya tidak berani menjawab karena memang secara klinis tidak terlibat. Tapi kalau dilihat dari penyakit dasar, (potensi penyebab kematian) cukup besar," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (26/9/2023) pekan lalu, 34 siswa SDN Jati 3 mengalami keracunan usai mengokonsumsi cimin. Saat ini pedagang cimin berinisial TA (74) sudah menjalani pemeriksaan dari pihak kepolisian dan harus melakoni wajib lapor, hingga hasil laboratorium keluar maksimal Rabu lusa. (cka/ebs)
Load more