Tasikmalaya, Jawa Barat - Warga Kampung Kudang Uyah, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria di dalam toilet rumahnya, Selasa (10/5/2022). Diketahui, korban bernama Ismet Priyatna (54) warga setempat yang selama ini berprofesi sebagai pengacara.
Warga yang mendengar informasi tersebut, langsung melapor ke polisi. Petugas kepolisian dari Polsek Indihiang dan Unit Indentifikasi Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, langsung mendatangi lokasi dan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta memintai keterangan dari sejumlah saksi.
Kapolsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, AKP H Iwan mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat dicari oleh ibunya. Namun, korban saat itu tidak ada di rumah, tetapi pintu toilet dalam keadaan terkunci.
"Benar tadi pagi ada yang meninggal di dalam WC rumahnya. Awalnya korban dicari ibunya, tetapi tidak ada di rumah. Namun, pintu WC nya terkunci dari dalam," kata AKP H Iwan.
Menurut Iwan, setelah curiga dengan keadaan pintu toilet dalam keadaan terkunci dari dalalm, kemudian ibunya mengajak kepada petugas keamanan setempat atau security untuk melakukan pengecekan.
"Setelah curiga melihat pintu WC terkunci, ibu korban langsung mengajak satpam untuk membuka pintunya secara paksa. Ternyata korban ditemukan meninggal di dalam WC dalam keadaan tergeletak," ucap Iwan.
Usai dilakukan olah TKP, petugas kepolisian langsung membawa jasad korban ke kamar jenazah RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya, untuk dilakukan visum. Hingga kini, penyebab kematian korban masih dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil visum.
Sementara itu, Kepala Kamar Jenazah RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya, Asep Hijaz Somantri mengatakan, berdasarkan hasil visum luar terhadap jasad korban, diduga korban sudah meninggal beberapa hari lalu.
"Kalau hasil pemeriksaan kami, korban diduga meninggal sudah dua atau tiga hari lalu. Karena bisa dilihat dari kondisi tubuhnya yang sudah membengkak serta sudah mengeluarkan bau," kata Asep Hijaz Somantri.
Menurut Asep, pihak keluarga tak berkenan mengotopsi jasad korban. Namun, korban hanya dilakukan visum dan dilakukan pemulasaraan. Usai dipulasara, jasad korban langsung dibawa oleh pihak keluarga, untuk segera dimakamkan.
"Tidak dilakukan otopsi, tapi korban dipulasara di sini. Setelah dipulasara pun langsung dibawa oleh pihak keluarga. Katanya langsung dimakamkan hari ini juga," pungkas Asep. (dai/mii)
Load more