Banjar, Jawa Barat - Sebanyak 10 ekor sapi di salah satu peternakan di Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, diketahui mati akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Selain 10 sapi yang mati akibat PMK, 30 ekor lainnya juga sakit dan kini dalam pengawasan serta perawatan intensif petugas dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan setempat.
"Hampir semua sapi saat ini sakit kena PMK pak dan sepuluh sapi sudah mati," ucap pengelola kandang sapi, Abah Aa kepada tvonenews.com, Sabtu (21/5/2022).
Abah Aa mengaku, sebelum puluhan sapi mati dan terjangkit PMK, pemilik kandang membeli sapi dari wilayah Manonjaya, Tasikmalaya.
Diketahui empat sapi yang dibeli tersebut dalam kondisi sakit. Beberapa waktu kemudian puluhan ekor sapi lainnya juga diketahui sakit. Kini kondisi puluhan sapi yang terjangkit PMK di kandang tersebut, berangsur membaik.
"Empat sapi yang dibeli dari Manonjaya sudah sakti dan beberapa hari kemudian sapi yang sudah ada di kandang juga ikut sakit, tapi sekarang sebagian besar sapi sudah mulai membaik meski belum bisa berdiri sendiri," tambah Abah AA.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar mengaku sudah melakukan penanganan secara ketat terhadap sapi yang terjangkit PMK.
"Kita sudah melaksanakan pengobatan bagi ternak yang sakit dan saat ini kami memantau ke seluruh peternak yang ada agar wabah ini tidak menyebar luas," ucap Agus Kostaman, kepala dinas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, kepada tvonenews.com melalui sambungan telepon.
Agus mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan 11 ekor sapi positif PMK dan sisanya sebanyak 19 ekor sapi memiliki gejala mengarah pada PMK. Selain memberi pengobatan dan pengawasan, pihak dinas juga melakukan pengawasan biosekuriti di seluruh kandang ternak di Kota Banjar dengan penyemprotan disinfektan dan membatasi keluar masuk hewan serta manusia ke wilayah kandang.
"Hasil pemeriksaan laboratorium sebanyak 11 ekor sapi dipastikan positif PMK dan sisanya gejala yang mengarah ke PMK," imbuh Agus Kostaman.
Agus memastikan, meski virus ini tidak menular kepada manusia, tetapi manusia bisa menjadi media perantara penularan. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar memberi imbauan kepada seluruh peternak agar sementara waktu tidak menerima kiriman ternak dari luar wilayah terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. (atw/act)
Load more