Masih 17 Kabupaten di Jateng dengan Angka Stunting Tinggi, Pemprov Lakukan Intervensi

Semarang, Jawa Tengah - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, di wilayahnya saat ini masih ada 17 kabupaten yang mempunyai angka kasus stunting tinggi. Lokasinya tersebar dari wilayah Jateng bagian barat hingga bagian timur. 

Masing-masing Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Blora, Brebes, Cilacap, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, Wonosobo, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, dan Magelang.

Ganjar menyatakan telah memerintahkan jajarannya di Pemprov Jateng untuk melakukan intervensi terhadap 17 kabupaten dengan angka stunting tinggi tersebut.

"Kita lakukan pecial treatment terhadap daerah tersebut. Misalnya dengan memberikan beras fortifikas, beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan untuk meningkatkan konsumsi zat besi dan asam folat. Itu sudah kita bagi, harapan kami itu menjadi treatment yang ada," kata Ganjar di sela kegiatan dinasnya di Semarang, Senin (20/2).

Ia menambahkan, pihaknya telah keliling ke beberapa tempat tersebut.  

"Alhamdulillah sekarang sudah dievaluasi. Khusus untuk stunting, kami minta berapa yang potensi stunting, yang ada ibu mengandung, yang bermasalah, terus kemudian mereka yang gizi buruk, itu jadi satu paket,” jelasnya.

Meski masih ada 17 kabupaten yang mempunyai angka stunting tinggi, tapi menurutnya, secara umum dalam empat tahun ini angka stunting di Jawa Tengah turun lebih dari setengahnya. 

Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), Di 2018, angka stunting di Jateng sebesar 24,4 persen dan pada 2022 lalu, hanya tersisa 11,9 persen. Tapi capaian itu tak membuatnya puas.

“Sebenarnya ini bagian yang mesti kami genjot. Targetnya Presiden kan cukup tinggi ya. Maka kalau kemudian penurunan stunting yang cukup bagus itu, kami akan gercep agar kami bisa menyelesaikan sesuai dengan target. Tapi saya mau ya harus melampaui target,” tekadnya.

Ia ingin angka stunting di Jateng makin turun melalui berbagai kerja sama dengan stakeholder terkait. Antara lain mengajak mahasiswa dan perguruan tinggi untuk turut serta menggenjot upaya ini, melalui KKN tematik atau dengan pengabdian masyarakat.