Pati, tvOnenews.com - Ratusan warga di Pati, Jawa Tengah, yang selama tiga bulan terdampak banjir mendapatkan pengobatan gratis. Dibantu personel TNI- Polri, warga menerobos banjir menggunakan perahu untuk menuju ke lokasi pengobatan.
Ngatini (56) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, harus menaiki perahu dibantu personel TNI-Polri dari rumahnya menuju ke tempat pengobatan gratis di balai desa setempat. Ia mulai mengeluhkan kondisi kesehatannya yang menurun, setelah rumahnya selama tiga bulan terakhir terendam banjir.
Ngatini mengaku sulit untuk mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan yang memadai lantaran ketinggian air di rumahnya mencapai satu meter. Namun, berkat kegiatan pengobatan gratis hasil kolaborasi antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Pati, Kodim 0718 Pati, Polresta Pati dan rumah sakit KSH, Ngatini dan warga desa lainnya yang terkena dampak banjir dapat menerima perawatan medis gratis.
“Ini memeriksakan kesehatan, lutut terasa sakit, batuk, sudah satu bulanan. Kalau banjirnya sudah tiga bulan. Ketinggian air seperut, tapi disejumlah titik sudah mulai surut,” ujar Ngatini, Rabu (15/3/2023).
Sementara ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Pati, Edy Siswanto, mengatakan sudah ada 300 orang lebih yang berobat. Ini merupakan rangkaian kegiatan pengobatan gratis di Kabupaten Pati. Setelah di Kecamatan Gabus, rencananya pengobatan gratis ini akan dilanjutkan di wilayah Kecamatan Juwana.
“PMTSI bersama Kodim 0718 dan Polresta Pati pasca banjir ini hadir di masyarakat di Kecamatan Gabus Desa Banjarsari. Ini tadi ada tiga ratusan warga yang berobat,” ungkapnya.
Tim Dokkes Polresta Pati, dr Agus Supriyanto menjelaskan, umumnya warga terdampak banjir yang berobat terserang berbagai penyakit kulit seperti kutu air dan demam.
“Keluhan masyarakat seperti penyakit gatal pada kulit, batuk pilek dan anak-anak mengeluh panas dan diare. Kebanyakan pasien lansia yang terdampak banjir cukup lama,” jelasnya.
Saat ini banjir masih menggenangi seratusan lebih rumah di Desa Banjarsari. Banjir ini diakibatkan luapan Sungai Silugonggo.
Jika sebelumnya sebanyak 48 Desa yang tersebar di 9 Kecamatan terendam banjir, saat ini belasan Desa di Kabupaten masih terendam banjir.
Di Kecamatan Juwana kini tinggal Desa Doropayung yang masih tergenang banjir setinggi sekitar 10 cm hingga 50 cm. Sementara di Kecamatan Pati Kota, banjir masih menggenangi Desa Gajahmati dan Mustokoharjo. Ketinggian air antara 5 cm hingga 65 cm.
Begitu juga dengan Kecamatan Jakenan. Kini, tinggal tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo dan Kedungmulyo dengan ketinggian 5 cm hingga 80 cm. Di Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo juga masih terendam banjir.
Mulai surutnya banjir di sejumlah kecamatan ini disebabkan intensitas hujan yang menurun sejak sepekan terakhir. Hal ini membuat debit air Sungai Silugonggo berkurang sehingga air banjir mengalir ke sungai yang bermuara di Kecamatan Juwana tersebut. (Arm/Buz)
Load more