Semarang, tvOnenews.com - Seorang pria warga Sendangguwo Kota Semarang yang menjadi pelaku
Kekerasan Dalam Rumah Tangga bernama Yuda Bagus Zakharia (34) diketahui warga sudah berulang kali menganiaya istrinya.
Puncaknya pria berusia 34 tahun itu nekat melakukan kekerasan terhadap korban bernama Arisa Ariani (22) hingga meninggal dunia pada Senin (28/8/2023) dini hari. Lokasi
penganiayaan ini dilakukan di rumahnya Jalan Sendangguwo Selatan RT 15 RW 02, Kelurahan Sendangguwo.
Ayah pelaku pun juga ketakutan karena diancam saat hendak melerai pertikaian yang terjadi. Ketua RT setempat, Novri menjelaskan jika korban tak melapor meskipun sering dianiaya oleh suaminya.
Hal ini karena ada ancaman yang didapatkan oleh korban dari suaminya. Meski demikian, ia tetap memberitahukan peristiwa itu ke pihak kepolisian. Akan tetapi, korban tetap tak berani memproses hukum meskipun sudah dibujuk untuk membuat laporan.
“Penganiayaan itu tidak hanya satu atau dua kali sampai berkali-kali. Dan terakhir sebelum kejadian ini waktu malam 17an tapi korbannya tidak berani melapor. Korban sudah saya suruh ke Polsek dan sudah saya kasih pengertian dan tetap gak mau karena ada ancaman itu,” ujarnya di lokasi kejadian.
Ia mengaku jika sebelum kejadian, pelaku juga sempat menodongkan senjata tajam ke warga. Pelaku juga sempat dibawa ke kantor kepolisian untuk mengakui perbuatannya dengan menulis surat keterangan untuk tidak berulah kembali. Akan tetapi, setelah kembali ke rumahnya pelaku malah menganiaya istrinya.
“Pelaku posisi mabuk, tercium bau miras. Itu kejadiannya jam 11 malam kemarin pelaku teriak-teriak terus ada salah sangka sama warga bawa senjata tajam terus kejar warga itu,” paparnya.
Sementara itu, Ayah pelaku bernama Suwito (63) mengatakan pasangan tersebut memang berulang kali ribut dan adu mulut. Ia mengakui jika anaknya memang temperamen sehingga ketika ada keributan dia tidak bisa berbuat banyak. Saat kejadian pun dia mendengar keributan bahkan hingga pintu kamar rusak.
"Saya tidak lihat (kejadiannya). Soalnya dia marahnya kayak gitu, takut kalau ada apa-apa, saya jaga diri juga," terangnya.
Untuk diketahui, korban meninggal dengan sejumlah luka lebam di kepala dan badan. Sementara itu pelaku diduga menganiaya menggunakan alat pahat karena pelaku bekerja sebagai pembuat sarung keris.
"Ada luka di kepala, inafis masih mendalami karena rambutnya agak tebal. Di bagian punggung itu lebam semua. Ada sedikit kayak goresan-goresan, soalnya pelakunya itu kayak pembuat keris, mungkin kayak pakai pengukir itu," imbuh Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati. (dcz/buz)
Load more