"Ini tadi di rakor saya sampaikan ke forum, bahwa memang salah satu hal yang terpenting adalah PSN serentak. Kami diskusikan bahwa camat, lurah serentak PSN di seluruh Kabupaten Klaten, sampai ke tingkat masyarakat," katanya.
Pihaknya juga aktif melakukan edukasi ke masyarakat, khususnya agar lebih mewaspadai gejala yang terjadi ketika ada anggota keluarga mengalami panas tubuh.
"Itu masyarakat mungkin sedikit terlena, alah gur panas wae (hanya panas) sehingga ditunggu-tunggu. Sedangkan kami tetap imbau panas hari kedua, hari ketiga belum turun harus dibawa ke layanan kesehatan," katanya.
Sementara itu, meski kasus masih terus mengalami kenaikan, pihaknya memastikan saat ini status DBD di Kabupaten Klaten belum masuk ke kejadian luar biasa (KLB).
"Belum KLB, dikatakan KLB ketika peningkatannya terus-menerus, dalam jangka waktu tertentu, dibandingkan tahun lalu peningkatannya lebih dari 2-3 kali lipat," katanya.
Ia mengatakan jumlah kasus kematian akibat DBD saat ini dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sedikit mengalami kenaikan.
"Dulu sampai minggu ke-12 ada 7 kematian, kalau kita sekarang di minggu ke-12 ada kematian 12," katanya. (ant/buz)
Load more