Kudus, Jawa Tengah - Seorang warga Kudus, Jawa Tengah membuat alat fogging DBD portable yang praktis. Alat rakitannya yang diberi nama mini fogging tersebut kini laris manis terjual.
Apalagi saat musim penghujan seperti sekarang ini dimana penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk juga tengah merebak di berbagai daerah.
Adalah Heru Rusiyanto, seorang mantan sopir warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan itu sudah membuat fogging DBD portable sejak dua tahun belakangan ini. Bapak satu anak ini mengaku awalnya membuat alat fogging sederhana tersebut karena banyak nyamuk di rumahnya.
Mini Fogging buatannya lantas dipamerkan di DPRD Kudus. Heru pun memperagakan fogging hasil buatannya itu. Menurutnya, fogging portable tersebut dibuat dari berbagai bahan sederhana. Mulai dari koil dari tembaga, pompa, selang, hingga sprayer. Dari bahan itu kemudian dibuat menjadi sebuah fogging sederhana.
"Dulunya saya seorang sopir. Kalau awal mula ide ini, rumah saya banyak nyamuk, agak lembab karena musim hujan. Saya lalu berpikir cara menghilangkan nyamuk dengan fogging," kata Heru saat ditemui di Kantor DPRD (11/2/2021).
"Pada saat itu memakai rokok vape itu lalu saya kembangkan ini, dari minyak menjadi asap, cari inspirasi untuk ini, dan memakan waktu kurang lebih dua bulan," lanjut dia.
Adapun cara kerja, kata dia sprayer dikasih obat fogging kemudian dipompa dan dialirkan ke koil yang terbuat dari tembaga. Setelah itu, tunggu sampai sprayer mengeluarkan air dan volume gas kaleng dinyalakan.
Selanjutnya, tunggu hingga cairan obat fogging terbakar dengan sempurna. Satu liter obat fogging bisa disemprotkan sekira ke tujuh belas rumah warga.
Hasil kreasinya pun sudah dijual ke masyarakat luas. Satu unit fogging sederhana buatannya dipatok harga Rp 250 ribu per unit. Penjualan alat tersebut sudah sampai ke penjuru Indonesia. Pembeli mengetahui alat ini melalui media sosial.
"Sudah mulai saya jual sejak dua tahun. Dijual Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu. Sekarang sudah ke seluruh Indonesia. Di Kudus jarang, soalnya pemasarannya di luar Jawa," jelas Heru.
Heru mengaku saat musim penghujan banyak permintaan mini fogging miliknya.
"Ya, Alhamdulillah ramai, sebulan ini bisa 200 unit, bulan Desember kemarin. Namun, jika musim kemarau menurun rata-rata kadang 100 kadang kurang 100 unit," pungkas dia.
Sementara Ketua DPRD Kudus, Masan mengapresiasi alat mini fogging buatan Heru dan berharap alat tersebut bisa menjadi solusi sederhana masyarakat di tengah musim penghujan, terutama untuk mencegah merebaknya penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk. (Galih Manunggal/dan)
Load more