Klaten, Jawa Tengah - Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terpaksa dihentikan sementara menyusul adanya seorang guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Swab antigen itu dilakukan secara acak terhadap sepuluh siswa dan dua orang guru pada Rabu 19 Januari 2022.
Hasil swab antigen menunjukkan ada lima siswa yang reaktif dan satu guru reaktif. Dari hasil itu kemudian dilakukan swab PCR terhadap mereka yang reaktif pada Kamis 20 Januari 2022. Hasilnya lima siswa negatif dan satu guru positif Covid-19.
"Pada Kamis malam (guru yang positif Covid-19) langsung diantarkan oleh Satgas Covid-19 Kecamatan Polanharjo untuk karantina di Donohudan," kata Joko, Jumat (21/1/2022).
Joko Susila mengatakan, setelah mengetahui adanya kasus Covid-19, sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan PTM.
Untuk sementara kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring hingga menunggu kondisi normal.
"Kami dapat informasi dari Satgas bahwa untuk daring dilaksanakan tiga hari dari Kamis, Jumat, dan Sabtu libur, berarti Senin akan kembali diadakan tatap muka namun sebelumnya kita akan evaluasi dulu," ujarnya.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan, di wilayahnya hingga saat ini ada satu kasus Covid-19, yakni seorang guru di SMAN 1 Polanharjo. Hal itu diketahui setelah pihaknya melaksanakan uji petik secara acak di sekolah-sekolah.
"Awalnya, kita diperintah oleh Satgas Covid-19 Kabupaten untuk dilakukan uji petik atau sampel terhadap sekolah, karena sekolah sudah PTM, kita pilih SMAN 1 Polanharjo dan ditemukan satu orang positif Covid-19. Untuk yang SMP sudah dilakukan dan hasilnya negatif," ujarnya.
Joko Handoyo menjelaskan, dari satu orang yang positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan tracing terhadap 14 orang yang kontak erat. Swab PCR telah dilakukan dan hasilnya masih menunggu.
"Hari ini yang kontak erat di PCR, nanti kalau gak salah hari Sabtu atau Senin keluar hasilnya. Kontak erat ada 14 orang, empat dari keluarga dan sepuluh dari sekolah," ujarnya.
Joko Handoyo menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan (prokes) terkait Covid-19. (Agus Saptono/Buz)
Load more