Sopir Angkutan Sayur di Kabupaten Semarang Keluhkan Kenaikan Harga BBM Non Subsidi

Semarang, Jawa Tengah - Kenaikan harga BBM non subsidi untuk tiga jenis BBM yakni Pertamina Dex, Pertamax Turbo dan Dexlite, berimbas kepada para supir truk bermuatan sayur di Kabupaten Semarang. 

Kenaikan harga BBM untuk 3 jenis BBM Pertamina Dex, Pertamax Turbo dan Dexlite. Harga BBM Pertamina Dex (CN 53) naik dari Rp11.150 per liter menjadi Rp 13.200 per liter dan jenis Dexlite dengan Cetane Number (CN) 51 naik dari Rp9.500 per liter menjadi Rp12.150 per liter, sementara harga BBM Pertamina jenis Pertamax Turbo (RON 98) naik dari Rp12.000 per liter menjadi Rp13.500 per liter.

Salah satu sopir truk sayur, Zaenal Abidin, mengaku resah dengan kenaikan harga BBM khususnya jenis Dexlite, karena berimbas pada pendapatannya sebagai sopir angkutan sayur. 

"Adanya kenaikan Dexlite ini sangat mempengaruhi, pendapatannya yang tidak seberapa. Kalau naik ikut sakit," ujarnya saat dijumpai di pasar sayur Ngasem, Senin (14/2/2022) . 

Kegelisahan yang ia rasakan, dikarenakan pendapatannya yang terpaksa berkurang untuk menutupi biaya operasional.

"Pendapatan pasti berkurang, belum tentu juga ongkos angkutnya ikut naik," ungkapnya.

Menurutnya dengan kenaikan Rp2.650 per liter kenaikan tersebut terasa cukup tinggi baginya. 

"Ya semoga kadepannya bisa ditinjau ulang dan kenaikannya tidak terlalu tinggi, kalau terlalu tinggi semoga sesuai ongkos," jelasnya.

Senada dengan Zaenal, Danang salah satu sopir truk yang juga bermuatan sayur memiliki cara tersendiri agar tidak begitu berdampak terhadap kenaikan Dexlite.

Untuk mengakali naiknya Dexlite, ia melakukan pencampuran BBM antara Bio Solar dan Pertamax.

"Jadi kalau beli 100 ribu Bio Solar, dikasih 10 ribu Pertamax," terangnya. (Aditya Bayu/Buz)