Semarang, Jawa Tengah - Forum Anak Jawa Tengah menyuarakan agar pemerintah provinsi setempat bisa mencegah tindak kekerasan jalanan, terutama aksi klitih yang sudah masuk Jawa Tengah (Jateng). Sebab hal itu membahayakan bagi perkembangan anak.
"Kalau yang viral-viral sekarang kan adanya di Jogja. Ternyata masuk di Jawa Tengah. Kemarin saya lihat itu di Boyolali. Anaknya pakai samurai umur 16, usia 17. Masih usia anak, masih pelajar, sudah melakukan klitih ke anak-anak," kata Jason pada Musrenbang Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Kamis (14/4/2022).
Menurutnya, hal itu mendesak untuk segera dicegah karena telah menjamur. Sebab lagi-lagi, anaklah yang menjadi pelaku dan juga korban. Oleh karenanya, dalam Musrenbang tahun ini, Forum Anak berharap adanya pendidikan karakter. Mengingat tidak sedikit kasus kekerasan anak terjadi karena belum terbentuknya karakter anak.
"Belum ada pembangunan karakter untuk anak-anak. Kita kan ada bimbingan konseling. Realitanya bimbingan konseling, teman-teman saya takut. Karena malah gurunya jadi cepu, gurunya ember. Padahal harusnya guru-guru ini bisa menjadi orang yang mendidik. Jadi benar-benar mendidik, mengarahkan anak-anak biar tidak terjadi kekerasan," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pada Musrenbang tahun ini pihaknya menyampaikan pendidikan karakter adalah masukan yang bagus. Sebab hal itu akan membentuk karakter yang baik pada diri anak.
"Saya sangat setuju sekali dengan pendidikan karakter. Ini masukan yang sangat keren," ucapnya. (Tjs/Buz)
Load more